Pengunjung Restoran Di Prancis Wajib Divaksinasi COVID-19, Picu Protes Publik
AP Photo/Rafael Yaghobzadeh
Dunia

Parlemen Prancis mengeluarkan kebijakan yang mengatur aktivitas masyarakat selama pandemi COVID-19. Akan tetapi, kebijakan itu malah memicu protes dan aksi demonstrasi masyarakat.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang tengah dihadapi oleh negara-negara di dunia menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan yang bertujuan untuk mengakhiri wabah global itu. Adapun kebijakan yang diterapkan seperti pembatasan aktivitas masyarakat hingga vaksinasi COVID-19.

Pada Senin (26/7), Parlemen Prancis menyetujui Undang-Undang terkait dengan syarat dan ketentuan bagi masyarakat saat mengunjungi fasilitas umum. Dalam Undang-Undang tersebut, memuat peraturan bagi masyarakat yang ingin mengunjungi restoran dan melakukan perjalanan domestik diwajibkan sudah menerima vaksinasi COVID-19, khususnya petugas kesehatan.

Hal tersebut memicu protes dan ketegangan politik. Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron beserta pemerintah mengatakan bahwa kedua kebijakan tersebut perlu diterapkan untuk melindungi populasi dan rumah sakit yang rentan, terutama saat terjadi peningkatan kasus COVID-19. Selain itu juga menghindari kembali menerapkan penguncian wilayah atau lockdown.

Lebih lanjut, dalam Undang-Undang itu, mengharuskan para tenaga kesehatan untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 yang rencananya bakal digelar pada 15 September mendatang. Jika para petugas tidak mau melakukan vaksinasi, akan berisiko ditangguhkan.


Selanjutnya, hal tersebut nantinya juga akan menjadi persyaratan saat melakukan perjalanan menggunakan kereta api, pesawat, serta memasuki restoran dan sejumlah fasilitas umum lainnya. Pada awalnya, Undang-Undang tersebut hanya akan diberlakukan pada orang dewasa. Tetapi, kini telah diperbarui dan akan berlaku pada semua orang di atas usia 12 tahun.

Sementara untuk Undang-Undang tersebut akan mulai berlaku pada 30 September nanti. Selain membawa bukti vaksinasi COVID-19, bagi masyarakat yang ingin mengunjungi fasilitas umum atau bepergian, wajib menunjukkan hasil tes negatif COVID-19.

Macron mengimbau persatuan nasional dan vaksinasi massal untuk memerangi penyebaran COVID-19 yang kembali agresif benar-benar dilakukan. Ia pun mengecam bagi para pihak yang memicu sentimen dan protes anti vaksin.

"Berapa nilai kebebasan Anda jika Anda mengatakan kepada saya 'Saya tidak ingin divaksinasi' tetapi besok Anda menginfeksi ayah Anda, ibumu, atau diri kalian sendiri?" tutur Macron saat mengunjungi rumah sakit di Polinesia.

Sementara kepada para pengunjuk rasa, Macron menuturkan bahwa itu merupakan hak kebebasan mereka dalam mengekspresikan diri. Menurutnya, sampai kapan pun, demonstrasi tidak bisa menghilangkan COVID-19.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru