Taliban Janji Hormati Hak-Hak Perempuan dan Tak Akan Biarkan Afghanistan Jadi Sarang Teroris
AP Photo/Rahmat Gul
Dunia

Di masa kepimpinan barunya ini, Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan, memaafkan pihak yang telah melawan mereka, dan memastikan Afghanistan tak menjadi surga bagi teroris.

WowKeren - Taliban diketahui telah berhasil kembali menduduki Afghanistan. Di masa kepimpinan barunya ini, Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan, memaafkan pihak yang telah melawan mereka, dan memastikan Afghanistan tak menjadi surga bagi teroris.

Janji-janji ini disampaikan oleh Zabihullah Mujahid selaku Juru Bicara lama Taliban dalam konferensi pers pada Selasa (17/8). Mujahid berjanji bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dalam norma-norma hukum Islam, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pihak Taliban telah mendorong perempuan untuk kembali bekerja dan mengizinkan anak perempuan untuk kembali ke sekolah. Seorang pejabat Taliban juga sempat diwawancarai oleh pembawa berita perempuan di studio TV pada Senin (16/8).

Selain itu, Mujahid juga menjelaskan bahwa Taliban tak akan membiarkan Afghanistan dipakai sebagai pangkalan untuk menyerang negara lain seperti pada tahun-tahun sebelum peristiwa 9/11. Jaminan itu adalah bagian dari kesepakatan damai 2020 yang dicapai antara Taliban dan pemerintahan Donald Trump yang membuka jalan bagi penarikan Amerika Serikat (AS).


Mujahid juga menegaskan bahwa Taliban telah menawarkan amnesti penuh untuk warga Afghanistan yang bekerja untuk AS dan pemerintahan yang didukung dunia Barat. "Tidak ada yang akan pergi ke rumah mereka untuk bertanya mengapa mereka membantu (pemerintahan Barat)," ujar Mujahid.

Sementara itu, media swasta disebut Mujahid harus "tetap independen" namun jurnalis "tidak boleh bekerja melawan nilai-nilai nasional". Kini, Ibu Kota Afghanistan di Kabul tetap tenang kala Taliban berpatroli di jalan-jalannya.

Penduduk Kabul mengatakan sekelompok pria bersenjata sempat mendatangi pintu ke pintu untuk mencari orang-orang yang bekerja dengan pemerintah dan pasukan keamanan yang telah digulingkan. Namun tidak jelas apakah kelompok pria bersenjata tersebut adalah Taliban atau penjahat yang menyamar sebagai militan.

Mujahid sendiri menyalahkan gangguan keamanan pada mantan pemerintah. Ia mengatakan Taliban hanya memasuki Kabul untuk memulihkan hukum dan ketertiban setelah polisi dibubarkan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait