Pemerintah Telah Turunkan Harga Tes PCR, Pengusaha Harap Testing Dan Tracing Bisa Diperluas
Twitter/KemenkesRI
Nasional

Pemerintah telah mendengarkan curahan masyarakat mengenai harga tes PCR yang dinilai mahal. Setelah menurunkan harga tes PCR, pelaku usaha berharap bisa meningkatkan upaya penanganan COVID-19.

WowKeren - Pemerintah telah resmi menurunkan harga tes COVID-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Seperti yang diketahui, sebelumnya, banyak masyarakat, termasuk pengusaha yang mengeluhkan bahwa harga tes PCR dinilai terlalu mahal.

Menanggapi keluhan masyarakat, Presiden Joko Widodo mengeluarkan mandat untuk menurunkan harga tes PCR di kisaran Rp450 ribu hingga Rp550 ribu. Mandat ini pun telah ditindak lanjuti oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan menurunkan harga di angka Rp495 ribu di Jawa-Bali. Sedangkan untuk luar Jawa-Bali, maksimal Rp525 ribu.

Dengan turunnya harga tes PCR ini, pengusaha berharap bisa memperluas testing dan tracing. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menuturkan bahwa turunnya harga tes PCR tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat.

"Karena dengan harga rendah maka kita harapkan testing meluas dan tracing untuk melacak terpapar orang lebih luas,” ungkap Hariyadi dalam Rakornas Apindo ke 31 secara virtual, Selasa (24/8).


Menurut Hariyadi, dengan harga tes PCR yang turun itu, juga akan menurunkan biaya perawatan saat isolasi mandiri di rumah. Sehingga biaya yang dihabiskan saat isoman menjadi lebih rendah dan dapat meningkatkan keselamatan jiwa.

Lebih lanjut, Hariyadi menuturkan bahwa saat ini para pelaku usaha akan terus menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat, khususnya karyawan melalui program vaksinasi Gotong Royong. Di samping itu, mereka juga tengah fokus untuk pemulihan ekonomi, khususnya sektor riil.

Di sisi lain, Ketua Dewan Pertimbangan Apindo, Sofyan Wanandi mengatakan bahwa akibat dari adanya pandemi COVID-19 membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan kesehatan dan ekonomi. Apalagi saat ini varian Delta juga telah merebak di wilayah Indonesia.

"Situasi pandemi tidak bisa kita selesaikan dalam 1 tahun. Kita masuk tahun kedua," terang Sofyan. "Dengan apa yang terjadi beberapa bulan terakhir ini dengan varian baru delta ini, saya melihat kesulitan kita enggak akan bisa kita selesaikan secepat ini."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait