Intelijen AS Belum Bisa Tentukan Asal-Usul Virus Corona, Begini Respons Tiongkok
Pixabay/Thiago Lazarino
Dunia

Penilaian yang diterima AS pada Selasa (24/8) tidak dapat menyimpulkan secara pasti apakah virus corona telah melompat ke manusia dari hewan atau lolos dari fasilitas penelitian yang sangat aman di Wuhan.

WowKeren - Laporan rahasia intelijen Amerika Serikat yang disampaikan ke Gedung Putih disebut menunjukkan hasil yang tidak meyakinkan terkait asal mula pandemi COVID-19. Sebagian dikarenakan oleh kurangnya informasi dari Tiongkok.

Penilaian yang diterima pada Selasa (24/8) tidak dapat menyimpulkan secara pasti apakah virus yang pertama kali muncul di Tiongkok itu telah melompat ke manusia dari hewan atau lolos dari fasilitas penelitian yang sangat aman di Wuhan. Hal ini diungkapkan oleh dua pejabat AS yang akrab dengan masalah tersebut kepada Washington Post. Menurut mereka, bagian dari laporan tersebut dapat dideklasifikasi dalam beberapa hari mendatang.

Pada Rabu (25/8), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin pun menanggapi laporan tersebut. Ia mengkritik Washington karena "mempolitisasi" masalah penelusuran asal COVID-19.

"Amerika Serikat mengatakan mereka kekurangan informasi dari Tiongkok," tutur Wang dalam jumpa pers. "Saya dapat memberi tahu Amerika Serikat bahwa ini hanyalah alasan untuk menutupi kegagalan intelijennya dalam melacak asal (virus)."


Menurut Wang, laporan tersebut bersifat politis. Oleh sebab itu, laporan tersebut tidak akan menarik kesimpulan ilmiah apa pun.

"(Laporan itu) hanya akan mengganggu dan merusak upaya internasional dalam menemukan asal virus dan kerja sama global melawan COVID-19," ujarnya.

Sebagai informasi, Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan penelusuran asal-usul virus corona sejak 90 hari yang lalu. Ketika Biden menugaskan penyelidikan, dia mengatakan badan intelijen AS terpecah atas dua kemungkinan skenario, antara virus berasal dari hewan atau laboratorium.

Sebelumnya, pemerintahan Donald Trump membantu memicu teori kebocoran laboratorium dengan menuding Beijing. Namun pihak Tiongkok menyangkal hipotesis tersebut.

Terlepas dari arahan Biden agar komunitas intelijen "menggandakan upaya mereka" untuk mengurai perdebatan asal-usul itu, tinjauan 90 hari tidak membawa mereka lebih dekat ke konsensus, kata para pejabat kepada Washington Post.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru