Istana Respon Usulan Ilmuwan Soal Bentuk Lembaga Seperti CDC Di AS Untuk Tangani Wabah Global
Unsplash/Martin Sanchez
Nasional

Pemerintah hingga saat ini masih terus berupaya untuk bisa menangani dan mengatasi pandemi COVID-19. Akan tetapi, para ilmuwan menyebut pemerintah kewalahan dan belum optimal.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum juga berakhir membuat para ahli meminta pemerintah untuk bisa lebih mengerahkan kemampuannya dalam menanganinya. Sebelumnya, Epidemiolog meminta pemerintah untuk membangun lembaga pengendalian penyakit dan masuk ke sistem pemerintahan seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat (AS).

Permintaan atau usulan dari ilmuwan/epidemiolog itu pun mendapat tanggapan dari Istana. Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan menyebut bahwa usulan tersebut harus mendapat pertimbangan secara matang oleh pemerintah.

Sebagai informasi, CDC yang dimaksudkan adalah badan semacam untuk mencegah dan menangani wabah global di masa depan. "Tentu pembentukan kelembagaan baru sangat hati-hati disikapi oleh pemerintah saat ini," tutur Abetnego dalam webinar pada Rabu (1/9) kemarin.

Abetnego menuturkan bahwa ia mendengar usulan para ilmuwan untuk membentuk lembaga baru seperti CDC di AS yang luar domain kementerian, Badan serupa CDC ini, rencananya akan dikelola oleh para ilmuwan handal yang nantinya bertanggungjawab langsung kepada presiden.


"Mendirikan lembaga baru bukannya tanpa tantangan, tapi juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam meletakannya di antara kelembagaan yang sudah ada," jelas Abetnego. Meski demikian, menurutnya bukan lah hal mustahil untuk membentuk lembaga baru.

Lebih lanjut, Abetnego menerangkan secara diplomatis bahwa Istana tidak menutup kemungkinan atas usulan para ilmuwan tersebut. Hanya saja, mereka perlu pembahasan lebih lanjut dan cermat sebelum mewujudkan usulan tersebut.

Selain epidemiolog, sebelumnya, Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Penyelesaian Pandemi juga menyarankan agar pemerintah membentuk lembaga baru sperti CDC di AS. Kemudian, pakar sosiologi bencana dari Nanyang Technological University, Sulfikar Amir menyayangkan bahwa Indonesia hingga saat ini belum mempunyai lembaga serupa CDC.

Sulfikar juga menyayangkan bahwa Indonesia belum memiliki sistem penanganan wabah seperti COVID-19 yang memadahi. Maka dari itu, pemerintah akhirnya kewalahan dan gagap dalam menangani pandemi COVID-19 seperti saat ini.

"Kita punya Kementerian Kesehatan, tapi kapasitas Kemenkes itu sangat terbatas," ungkap Sulfikar. "Kita melihat Indonesia butuh sebuah sistem tata kelola pandemi untuk mendeteksi, penanganan, dan penyelesaian wabah penyakit pada skala nasional."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait