Selain COVID-19, Kim Jong Un Minta Tingkatkan Pengendalian Kerusakan Akibat Cuaca Ekstrem
EPA/EFE/KCNA
Dunia

Sebelumnya, Korut menghadapi permasalahan krisis pasokan makanan di tengah pandemi COVID-19. Kemudian, kini, Korut kembali dihadapkan dengan permasalahan baru.

WowKeren - Belum selesai dengan permasalahan yang ditimbulkan akibat Pandemi COVID-19. Kini Korea Utara (Korut) dihadapkan dengan permasalahan baru yang timbul karena cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Presiden Korut Kim Jong Un pun lantas meminta para pejabat untuk memperketat tindakan pencegahan COVID-19 dan meningkatkan pengendalian kerusakan akibat cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Hal ini dilaporkan melalui media pemerintah pada Jumat (3/9) hari ini, melansir UPI.

Pada Kamis (2/9) kemarin, kantor berita pusat Korea melaporkan bahwa Kim Jong Un memimpin sebuah pertemuan dengan Partai Buruh Korea yang berkuasa di negaranya. Saat ini, Korut tengah berjuang menghadapi permasalah ekonomi, kemudian kekurangan pangan akibat penutupan perbatasan selama pandemi, hingga kerusakan banjir akibat topan.

Pada pertemuan tersebut, Kim Jong Un menuturkan bahwa yang paling penting untuk saat ini adalah melindungi masyarakat dari dampak perubahan iklim. Saat ini, cuaca juga semakin hari menjadi lebih buruk.


"Cuaca buruk semakin parah di seluruh dunia dan negara kita juga rentan terhadap bahanya," terang Kim Jong Un, seraya menugaskan pemerintah untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian krisis. "Perbaikan sungai, penghijauan untuk pengendalian erosi, pemeliharaan tanggul dan proyek tanggul air pasang."

Kim Jong Un menyatakan bahwa tanaman yang ada di sekitar Korut sangat terpengaruh oleh serangkaian topan yang terjadi selama dua musim panas terakhir. Kemudian gelombang panas dan kekeringan tahun ini juga terjadi. Sejak Juni lalu, ia mengaku bahwa ketersediaan pangan menjadi krisis.

Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa pada Juli, Korut akan kekurangan sekitar 860 ribu ton makanan. Kemudian, PBB juga memperingatkan Korut bakal menghadapi "masa kurus yang keras" antara Agustus dan Oktober.

Lebih lanjut, pada pertemuan tersebut, Kim Jong Un meminta pemerintah agar bisa mengatasi segala permasalahan yang ada tanpa kegagalan sedikit pun. Pada tahun ini, ia merencanakan untuk menanam biji-bijian dan hal ini perlu memobilisasi tenaga kerja secara penuh.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru