Sekitar 1,7 juta orang di Auckland Raya yang menjadi pusat wabah akan tetap berada di bawah status lockdown Level 4 hingga setidaknya 14 September 2021 mendatang.
- Bertilia Puteri
- Senin, 06 September 2021 - 16:54 WIB
WowKeren - Selandia Baru akan mencabut pembatasan sosial secara nasional akibat COVID- 19, kecuali di Auckland. Hal ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin (6/9).
Ardern menyatakan pembatasan di luar Auckland akan dilonggarkan mulai Rabu (8/9). Wanita berusia 41 tahun tersebut menyatakan Selandia Baru telah membuat langkah bagus dari hari ke hari.
"Kita berada di ambang eliminasi, tapi kita tak bisa menjatuhkan bola," tutur Ardern dalam konferensi pers. "Hari demi hari kami membuat kemajuan yang sangat baik. Apa yang tidak ingin saya lakukan adalah bergerak terlalu cepat dan kemudian melihat kenaikan (kasus COVID- 19)."
Sementara itu, sekitar 1,7 juta orang di Auckland Raya yang menjadi pusat wabah akan tetap berada di bawah status lockdown Level 4 hingga setidaknya 14 September 2021 mendatang. Pelonggaran status dari Level 3 ke Level 2 di wilayah selain akan memungkinkan pembukaan kembali sekolah, kantor, dan bisnis. Perjalanan regional juga akan kembali diizinkan.
Meski demikian, masker akan tetap diwajibkan di sebagian besar tempat umum, termasuk toko dan mal. Tempat perhotelan dalam ruangan akan dibatasi untuk maksimal 50 tamu dan tempat luar ruangan untuk 100 orang.
Adapun kasus COVID-19 Selandia Baru sempat mencapai angka 85 pada 29 Agustus 2021 lalu. Namun angka tersebut telah menurun menjadi 20 kasus COVID-19 baru pada Senin hari ini.
Sebagai informasi, Selandia Baru sebagian besar sudah sempat bebas virus corona meski mencatat beberapa klaster COVID-19 kecil pada bulan Februari. Namun seorang pelancong yang terinfeksi COVID-19 dari Australia menyebabkan wabah baru dan membuat Ardern menerapkan lockdown nasional pekan lalu.
Wabah terbaru di Selandia Baru tersebut mencatat 821 kasus COVID-19. Secara keseluruhan, Selandia Baru telah melaporkan sekitar 3.400 kasus COVID-19 dan 27 kematian sejak awal pandemi.
(wk/Bert)
