Pandemi Belum Juga Berakhir, Jutaan Orang Di AS Akan Kehilangan Tunjangan Pengangguran
pexels.com/Karolina Grabowska
Dunia

Pandemi COVID-19 membuat anggaran di setiap negara dunia menjadi lebih besar untuk menopang kehidupan rakyatnya, terutama yang terkena dampang langsung. Termasuk negara besar seperti Amerika Serikat (AS).

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir hingga saat ini, telah membawa banyak dampak bagi kehidupan negara di dunia. Salah satunya adalah pada sektor perekonomian.

Sektor perekonomian yang mengalami kegoyahan akibat pandemi ini membuat masing-masing negara fokus untuk bisa memulihkannya, termasuk Amerika Serikat (AS). Sebelum pandemi, AS memberikan tunjangan kepada warganya yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran.

Akan tetapi, dikarenakan adanya pandemi ini, membuat AS harus menganggarkan untuk pemulihan ekonomi dan kesehatan warganya. Maka dari itu, akibatnya, jutaan orang AS yang menganggur akan kehilangan tunjangan mereka.

Tunjangan dari pemerintah AS itu hanya tersisa bagi mereka yang terkena dampak langsung pandemi COVID-19. Adapun dua program terkait pemberian tunjangan terhadap warga pengangguran, telah berakhir pada Senin (6/9) kemarin.


Berdasarkan data yang dilansir AP News, ada sekitar 8,9 juta orang AS akan kehilangan seluruh tunjangan atau sebagian dari manfaat itu. Sementara itu, Gedung Putih telah mendorong negara bagian untuk tetap membayar tunjangan mingguan senilai 300 Dolar AS atau setara Rp4,2 juta menggunakan uang dari tagihan stimulus.

Namun tidak ada negara bagian yang memilih untuk memberikan tunjangan mingguan tersebut. Bahkan banyak negara bagian yang telah keluar dari program federal itu setelah beberapa bisnis mengeluhkan tidak dapat memperkerjakan banyak orang akibat pandemi.

Seorang ekonom yakni Peter McCrory dan Daniel Silver dari JP Morgan mengutarakan bahwa sejauh ini, mereka menemukan "korelasi nol" antara pertumbuhan pekerjaan dan keputusan negara bagian untuk menghentikan bantuan pengangguran federal. Sementara seorang ekonom di Universitas Kolombia juga berpendapat sama, hanya menemukan sedikit manfaat.

Sebagai informasi, jumlah uang tunjangan yang diberikan kepada para pengangguran di awal pandemi oleh pemerintah federal dinilai sangat besar. Menurut Komite Nonpartisan untuk Anggaran Federal, banyaknya warga AS yang kehilangan pekerjaan itu bukan disebabkan oleh dirinya sendiri.

"Berakhirnya tunjangan pengangguran pandemi akan menjadi kejutan mendadak bagi jutaan orang AS yang tidak akan menemukan oekerjaan pada waktunya untuk mengakhiri bantuan yang sewenang-wenang ini," terang Andrew Stettner dari Century Foundation dalam sebuah laporan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru