Taliban Umumkan Pemerintahan Baru, Adakah dari Kalangan Perempuan Seperti yang Dijanjikan?
AFP
Dunia

Mullah Mohammad Hassan Akhund ditunjuk sebagai pemimpin pemerintahan baru sementara sebagai penjabat perdana menteri yang didampingi oleh Abdul Ghani Baradar sebagai wakilnya.

WowKeren - Taliban akhirnya mengumumkan pemerintahan baru sementara di Afghanistan pada hari Selasa (7/9). Mullah Mohammad Hassan Akhund yang akan memimpin pemerintahan baru tersebut sebagai penjabat perdana menteri.

Hasan merupakan seorang veteran yang pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri di pemerintahan Taliban sebelumnya hingga tahun 2001. Dia juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dan wakil perdana menteri selama Taliban berkuasa di Afghanistan pada tahun 1990-an. PBB menyebut Hasan sebagai salah satu komandan Taliban yang paling efektif.

Sementara itu untuk jabatan wakil perdana menteri diserahkan kepada Abdul Ghani Baradar. Baradar dan Mullah Omar diyakini telah berjuang bersama dan kemudian mendirikan gerakan Taliban pada awal 1990-an. Ia pernah ditangkap di Pakistan pada tahun 2010. Ia ditahan sampai tekanan dari Amerika Serikat membuatnya dibebaskan pada 2018 dan dipindahkan ke Qatar.

Kemudian ada Sirajuddin Haqqani ditunjuk penjabat menteri dalam negeri. Ia merupakan putra seorang komandan Sirajuddin Haqqani yang terkenal dari perang melawan Soviet, yang telah merangkap sebagai wakil pemimpin Taliban dan kepala jaringan Haqqani yang kuat.


Jaringan Haqqani adalah "kelompok teror" yang dituding AS sebagai salah satu kelompok bersenjata paling berbahaya di Afghanistan. Jaringan ini disebut berada di balik peristiwa bom bunuh diri dan diyakini telah mengatur beberapa serangan paling terkenal di Kabul selama bertahun-tahun.

Dalam mengumumkan pemerintahan barunya sekaligus anggota kabinet kunci, Taliban merilis nama-nama sekitar 30 anggota pemerintah sementaranya. Namun sayangnya, media lokal melaporkan tidak ada wanita dalam daftar tersebut.

Sebelumnya, kelompok militan ini pernah berjanji bahwa mereka akan mengikutsertakan perempuan di dalam bangku pemerintahan. Hal itu disampaikan oleh mereka pada pertengahan bulan lalu setelah mengumumkan amnesti di seluruh Afghanistan.

Diketahui, Taliban telah menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir dan berjanji untuk segera membentuk pemerintahan baru. Pada 15 Agustus, Taliban kembali berkuasa untuk pertama kalinya dalam sekitar 20 tahun sebelum Amerika Serikat menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan pada akhir Agustus.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait