Pangeran Charles Bantah Isu 'Jual' Kewarganegaraan Inggris Pada Miliarder Arab Saudi
Instagram/clarencehouse
Selebriti

Duke of Wales, Pangeran Charles disebut terlibat dalam kasus 'jual beli' kewarganegaraan dan gelar bangsawan Inggris yang ditawarkan kepada miliarder asal Arab Saudi.

WowKeren - Duke of Wales Pangeran Charles kembali menjadi perbincangan hangat publik terutama masyarakat Inggris. Bagaimana tidak, Pangeran Charles diduga telah terlibat dalam kasus 'jual beli' kewarganegaraan dan gelar bangsawan Inggris kepada warga asing.

Yang mana, skandal tersebut menyeret nama miliarder asal Arab Saudi yakni Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz. Hal itu bermula usai mantan asisten sekaligus ajudan Pangeran Charles yakni Michael Fawcett menjanjikan kewarganegaraan serta gelar bangsawan Inggris kepada Mahfouz Marei.

Pasalnya, Michael diketahui menduduki jabatan yang memungkinkannya mengakses aturan tersebut. Yang mana, Michael menjabat sebagai kepala eksekutif The Prince's Foundation.

Namun, Michel belum lama ini memutuskan untuk mundur dari jabatannya lantaran terlalu malu akan kecaman tajam publik. Hal itu dibenarkan Douglas Connell selaku ketua The Prince's Foundation.

"Sebelumnya hari ini, Michael Fawcett menawarkan untuk mundur sementara dari tugas aktif sebagai kepala eksekutif The Prince's Foundation, sementara penyelidikan wali sedang berlangsung," terang Douglas.


Tudingan itu bermula usai Scotland Yard menerima laporan dugaan pelanggaran Undang-Undang Kehormatan 1925 yang dilakukan Pangeran Charles dan Michael Fawcett. Tak lama, Clarence House pun merilis pernyataan yang membantah keterlibatan Pangeran Charles dengan kasus tersebut.

Yang mana, Pangeran Charles disebut tak tahu menahu perihal kasus penawaran kewarganegaraan Inggris yang dilakukan mantan asistennya. Di samping itu, Pangeran Charles diklaim siap mengikuti segala penyelidikan yang ada.

"Pangeran Wales tidak mengetahui dugaan tawaran kehormatan atau kewarganegaraan Inggris atas dasar sumbangan untuk badan amalnya," bunyi pernyataan tersebut. "Dan sepenuhnya mendukung penyelidikan yang sekarang sedang dilakukan oleh The Prince's Foundation."

Kendati begitu, kepala eksekutif Republik, Graham Smith, seolah tak percaya jika Pangeran Charles disebut tak tahu apa-apa. "Sulit untuk percaya bahwa Charles tidak mengetahui pengaturan atau janji ini," ungkap Graham Smith menanggapi.

Graham Smith mengklaim jika penyelidikan kasus tersebut gagal atau diabaikan maka akan merusak kepercayaan publik terutama warga Inggris. "Kegagalan untuk menyelidiki masalah ini dengan benar akan merusak kepercayaan publik pada polisi, bangsawan dan sistem kehormatan," pungkasnya.

(wk/Sisi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru