Roy Marten mengaku kesulitan untuk bertemu secara langsung dengan sang cucu, Gempita Nora Marten. Demi mengobati kangen, Roy hanya bisa pasrah bertemu Gempi secara virtual.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Minggu, 12 September 2021 - 03:00 WIB
WowKeren - Aktor senior Roy Marten mencurahkan keluh kesahnya karena sulit bertemu sang cucu, Gempi Nora Marten. Ia ternyata tak menemukan waktu yang tepat untuk bertemu putri semata wayang Gading Marten itu.
"Untuk ketemu Gempi kan membutuhkan waktu. Waktunya nggak singkron, kayak Gisel (Gisella Anastasia) sibuk, Gading sibuk, Gempi juga," ujar roy Marten saat ditemui di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Jumat (10/9), seperti dilansir dari Suara. "Jadi, saya punya cucu tapi susah ketemu."
Bahkan Roy mengatakan pertemuannya dengan Gempi bisa dihitung dengan jari dalam setahun. "Memang tidak mudah, tapi setahun bisa tiga hingga empat kali lah," ungkap suami Anna Maria ini.
Sulit bertemu langsung membuat Roy akhirnya pasrah berjumpa Gempi lewat virtual. Paling tidak cara tersebut dapat mengobati kangen aktor 69 tahun ini pada sang cucu.
"Ya gitu karena susah ketemu, ya paling telepon-teleponan aja," jelas Roy. "Paling kalau dia sama Gading saya bisa video call, biar bisa ngobatin kangen."
Roy mengatakan untuk bisa benar-benar bertemu Gempi, ia harus menyesuaikan waktunya. "Jadi harus menyesuaikan waktu," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya Roy Marten seringkali ditanya soal kemungkinan Gading dan Gisel rujuk. Ia memberikan jawaban tegas dan jelas bahwa dirinya tidak akan ikut campur dalam masalah kehidupan pribadi sang putra.
Roy juga menyebut bahwa ia bukanlah juru bicara Gading. Roy tampaknya lelah selalu dimintai pendapat mengenai masalah kehidupan pribadi putra sulungnya itu. Ia pun merasa sang putra memiliki hak menentukan hidupnya sendiri tanpa ada campur tangan orang lain.
"Yang pertama, mestinya yang jawab Gading bukan saya. Yang kedua, saya bukan juru bicara Gading, ya saya nggak bisa komentar apa-apa," ujar Roy Marten. "Karena itu hidupnya Gading, saya kira biar Gading yang menentukan arah hidupnya, itu haknya Gading."
(wk/tria)
