Geger Peretas Tiongkok Bobol 10 Situs Pemerintah Termasuk BIN, Begini Kata Kominfo dan BSSN
Pixabay
Nasional

Insikt Group dari Record Future mengungkap dugaan peretasan oleh grup hacker asal Tiongkok, Mustang Panda, terhadap 10 situs instansi pemerintah Indonesia termasuk BIN.

WowKeren - Celah keamanan siber dan digital Indonesia terus menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan. Setelah ratusan juta data WNI disebut diperjualbelikan di forum peretas, kini hacker asal Tiongkok disebut berhasil membobol keamanan 10 situs perusahaan Indonesia, termasuk milik Badan Intelijen Negara (BIN).

Dugaan peretasan ini berdasarkan laporan Insikt Group, divisi riset ancaman dari Record Future. Para peneliti Insikt Group menduga peretasan ini dilakukan oleh Mustang Panda, sebuah kelompok peretas asal Tiongkok yang dikenal kerap melakukan aksi mata-mata siber dan awam beroperasi di Asia Tenggra.

Lantas apa kata otoritas berwenang seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika perihal dugaan peretasan ini? Menkominfo Johnny G Plate menjelaskan bahwa serangan siber sebaiknya ditanyakan lebih detail kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sedangkan pihaknya selalu siap membantu sesuai tugas pokok dan fungsinya.

"Yang terkait dengan serangan siber sebaiknya ke BSSN. Kemkominfo selalu akan ikut membantu sesuai tupoksinya," kata Johnny kepada Tekno Liputan6.com pada Minggu (12/9).


Lalu apa kata BSSN sendiri soal dugaan peretasan yang menyasar situs-situs instansi pemerintah ini? Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan, menjelaskan bahwa hal tersebut sudah menjadi pantauan BSSN, terutama karena Insikt Grop ternyata sudah menyampaikan laporan peretasan tersebut beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Anton tak menjelaskan sampai mana pemantauan yang dilakukan BSSN. Hanya saja BSSN saat ini sudah memberi peringatan serta imbauan, terutama di bidang keamanan siber, kepada kementerian dan instansi pemerintah lainnya.

"Ya, hal tersebut sudah menjadi pantauan BSSN," ujar Anton melalui pesan singkat, Senin (13/9). "Langkah utama yang kita lakukan adalah memberikan peringatan dan imbauan keamanan kepada kementerian dan instansi pemerintah lainnya."

Di sisi lain, dugaan peretasan yang terjadi pun masih menjadi perdebatan di kalangan pakar keamanan siber. Dari segi informasi yang dirilis ke publik, tidak ada detail soal instansi mana saja yang diretas selain BIN. Sedangkan sejumlah pihak pun menilai bisa saja ini hanya klaim sepihak karena belum ada bukti, meski tetap saja peringatan tersebut baik untuk meningkatkan keamanan siber Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait