Pacitan Rawan Tsunami 28 Meter, BMKG Ungkap Konsep Evakuasi Mandiri yang Harus Dipahami Warga
Pxhere
Nasional

Bukan cuma tsunami, Pacitan juga rawan mengalami gempa 8,7 M sehingga warga diharuskan memahami konsep evakuasi mandiri, seperti yang dijelaskan BMKG berikut ini.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan potensi bencana yang akan dihadapi warga Pacitan, Jawa Timur. Dalam hal ini gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 hingga tsunami yang bisa mencapai ketinggian 28 meter.

Karena itulah, BMKG meminta masyarakat Pacitan untuk memahami konsep evakuasi mandiri. "Sebagai upaya mitigasi, ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah korban saat terjadi tsunami. Masyarakat perlu memahami konsep evakuasi mandiri, karena merupakan jaminan keselamatan yang sudah terbukti efektif," terang Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (14/9).

Contoh evakuasi mandiri menurut Daryono adalah seperti "Smong" yang berbasis kearifan lokal di Pulau Simeulue, Aceh. Menurutnya evakuasi mandiri ini efektif menyelamatkan masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Pada prinsipnya, masyarakat pesisir diminta untuk segera menjauh dari pantai segera setelah terjadi gempa yang sangat kuat. Dan untuk mendukung efektivitas proses evakuasi, tentu saja diperlukan jalur khusus dengan rambu-rambu yang sudah terpasang secara permanen.


"Adanya kelengkapan fasilitas ini membuat masyarakat yang melakukan evakuasi akan dengan segera mencapai titik kumpul di tempat evakuasi sementara di daerah yang aman," ujar Daryono, dikutip dari Antara pada Rabu (15/9). Namun ini bukan satu-satunya yang harus dipahami masyarakat.

Masyarakat juga tidak boleh abai terhadap semua peringatan dini tsunami yang disebarkan BMKG lewat multimoda diseminasi. Masyarakat pun harus bersikap swasadar atas informasi gempa dan peringatan dini tsunami, serta memiliki respons yang cepat untuk segera melakukan evakuasi karena golden time yang cukup singkat.

Pemerintah daerah pun harus sigap dan segera merespons peringatan dini tsunami dengan misalnya mengaktivasi sirine yang menjadi perintah evakuasi masyarakat pesisir. Masyarakat pun diharuskan untuk memahami konsep evakuasi vertikal, yakni secepatnya memanjat bangunan tinggi terdekat untuk menyelamatkan diri dari terjangan tsunami.

Langkah ini bisa ditempuh apabila ada warga yang terlambat mengetahui peringatan tsunami. "Ini adalah beberapa cara selamat dalam menghadapi tsunami," tutur Daryono.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait