WHO Ungkap 'Pembunuh Massal' Lebih Parah Dari COVID-19, RI Termasuk Paling Berisiko
Wikimedia Commons
Dunia

WHO mengungkap ancaman kesehatan yang sampai menyebabkan 7 juta kematian prematur dalam setahun. Dan dari semua daerah, kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia yang paling berisiko.

WowKeren - Sudah dua tahun pandemi COVID-19 berlangsung, dunia mencatat 4,55 juta manusia meninggal karenanya. Namun COVID-19 ternyata bukan ancaman kesehatan terparah, sebab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkap fenomena lain yang bahkan sampai menyebabkan 7 juta orang meninggal dunia dalam setahun.

Fenomena itu adalah polusi udara. Karena itulah, WHO menegaskan pentingnya aksi untuk mengurangi paparan polusi udara lantaran dampak yang ditimbulkan tidak kalah mematikan daripada kebiasaan merokok hingga makan makanan tidak sehat.

Karena itu pula WHO kemudian memperbarui panduan kualitas udara agar kesehatan publik tetap terjaga. "WHO telah menyesuaikan hampir semua tingkat pedoman kualitas udara ke bawah (standarnya ditingkatkan)," ujar WHO pada Rabu (22/9).

"Mengingatkan, apabila melebihi tingkat yang baru, maka dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan yang lebih signifikan," imbuh WHO. "Mengikuti standar yang baru bisa menyelamatkan jutaan nyawa."


WHO membandingkan masalah polusi udara dengan perubahan iklim sebagai ancaman lingkungan terbesar terhadap kesehatan manusia. Namun kedua fenomena ini saling berkaitan sehingga memperbaiki salah satunya dapat meningkatkan kualitas di indikator yang lain.

Total ada 6 polutan yang dilihat untuk menentukan kualitas udara. Yakni kadar ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), PM10 (partikel berukuran kurang dari 10 mikron), dan PM2,5 (partikel berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron).

"Polusi udara adalah ancaman untuk semua negara," kata Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Namun secara spesifik Tedros menyebut masalah ini sangat berdampak terhadap negara dengan pemasukan rendah-menengah.

Dan salah satu area yang paling berisiko adalah Asia Tenggara, yang tentu saja juga mencakup Indonesia. "Setiap tahun, paparan polusi udara diperkirakan menyebabkan 7 juta kematian prematur serta mengakibatkan hilangnya jutaan tahun yang lebih sehat ke depan," imbuh Tedros.

Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari paparan polusi udara seperti anomali pertumbuhan dan fungsi paru-paru, infeksi pernapasan, hingga asma pada anak-anak. Lalu untuk orang dewasa biasanya menyebabkan penyakit jantung koroner maupun stroke.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru