Kontroversi Nomor Telepon 'Squid Game' Berlanjut, Capres Huh Kyung Young Tawarkan Hingga Miliaran
Instagram/netflixkr
TV

Kontroversi yang ditimbulkan 'Squid Game' mengenai nomor telepon yang digunakan sebagai alat properti adegan drama tersebut semakin ramai hingga calon presiden pun ikut turun tangan.

WowKeren - Popularitas drama serial Netflix "Squid Game" semakin hari kian meningkat. Tidak hanya prestasinya saja, melainkan juga karena kontroversi yang ditimbulkan drama bergenre survival ini.

Setelah "Squid Game" dirilis, kontroversi mengenai pembocoran nomor telepon yag diprotes oleh pemiliknya ini menjadi ramai diperbincangkan. Seperti diketahui, dalam adegan "Squid Game", untuk menarik semua 456 pemain ke dalam kompetisi dark battle royal salah satunya dengan cara menelepon di bagian belakang kartu nama. Meskipun biasanya menggunakan nomor telepon palsu saat memproduksi alat peraga acara televisi, sayangnya tidak demikian dengan "Squid Game".

Pemilik nomor telepon asli yang digunakan sebagai alat properti "Squid Game" itu mendapati dirinya dibanjiri panggilan dari lebih dari 4 ribu pemirsa. "Aku telah menerima telepon dan SMS tanpa henti. Sampai-sampai sulit bagi saya untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari," keluh pemilik nomor telepon tersebut.

Situasi kemudian berubah menjadi yang terburuk setelah tim produksi Netflix menanggapi keluhan tersebut untuk mengganti nomor teleponnya. Tim produksi Netflix juga menawarkan jumlah kompensasi yang sangat kecil yaitu sekitar 1 juta KRW (sekitar Rp 12 juta). Namun, karena nomor telepon tersebut digunakan untuk bisnis kecil wanita pemilik nomor itu dan telah menggunakannya selama hampir dua dekade, tidak mungkin untuk memberikan nomor tersebut secara cuma-cuma.

Tim produksi yang diprotes tersebut kemudian menaikkan tawaran kompensasi mereka menjadi 5 juta KRW (sekitar Rp 60 juta) karena bersikeras bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk menghapus nomor telepon tersebut dari adegan drama ini. Namun, terlepas dari tim produksi Netflix, ada tawaran baru dari seorang calon presiden yang menawarkan untuk membeli nomor telepon wanita tersebut seharga 100 juta KRW (sekitar Rp 1,2 miliar).


Calon presiden tersebut yakni Huh Kyung Young, seorang ketua kehormatan Partai Dividen Revolusioner Nasional di Korea Selatan yang mana merupakan sebuah partai yang selaras dengan konservatisme sosial dan ideologi nasionalis Korea. Setelah mengumumkan pencalonannya sebagai presiden bulan Agustus lalu, Huh Kyung Young baru-baru ini mengeluarkan pernyataan di Facebook yang menawarkan untuk membeli nomor telepon setelah mendengar pemiliknya menderita panggilan iseng.

"Saya mendengar bahwa pemilik nomor telepon yang ditunjukkan pada kartu nama di 'Squid Game' menderita kerusakan serius dari panggilan prank. Saya ingin membeli nomor tersebut seharga 100 juta won," ungkap Huh Kyung Young.

Hal ini tampaknya seperti mimpi bagi pemilik nomor telepon tersebut, tetapi sebenarnya di balik itu Huh Kyung Young bukan orang yang sembarangan dalam menepati janjinya. Menurut informasi, bagian "Dividen" dari nama partai, misalnya, datang karena janji mereka untuk membayar 1,5 juta KRW (sekitar Rp 18 juta) kepada semua warga dewasa Korea Selatan, serta 30 juta KRW (sekitar Rp 361 juta) untuk penduduknya yang tidak memiliki biaya melahirkan.

Calon presiden Huh Kyung Young sendiri pernah dilarang berpolitik selama 10 tahun karena pencemaran nama baik. Selain itu, ia merilis single digital yang mengambil sampel lagu tema Inspector Gadget pada tahun 2009. Dalam pemilihan walikota Seoul April lalu, ia berada di tempat ketiga.

Sementara itu, tim produksi "Squid Game" melaporkan bahwa mereka masih berusaha mencapai kesepakatan dengan pemilik nomor tersebut melalui berbagai pertemuan. Sampai saat ini belum ada penyelesaian yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait