Satgas Ungkap Langkah Pemerintah Indonesia Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19
AFP
Nasional

Sebelumnya, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, memprediksi gelombang ketiga COVID-19 Indonesia bisa jadi datang pada Desember 2021 mendatang.

WowKeren - Epidemiolog telah memperingatkan potensi gelombang ketiga penularan COVID-19 di Indonesia. Pemerintah pun berupaya mengantisipasi munculnya gelombang ketiga COVID-19 yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2021 ini.

Menurut Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi, testing COVID-19 akan ditingkatkan untuk mengantisipasi gelombang ketiga. Selain itu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga akan tetap diterapkan.

"Antisipasi gelombang ketiga, testing terus ditingkatkan," jelas Sonny, Selasa (28/9). "PPKM terus diberlakukan, baik PPKM level 3, 2 dan 1."

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memperketat pintu masuk Indonesia dari luar negeri. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 ke Tanah Air.


"Titik masuk kita sudah sangat dibatasi, (akses) udara hanya di Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi, Manado, lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste dan laut juga hanya dua, Batam dan Tanjungpinang," paparnya.

Pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Tanah Air juga wajib menjalani tes swab PCR setibanya di dalam negeri. "Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan (alat) tes cepat molekuler sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dalam waktu satu jam sudah bisa memisahkan orang yang positif (COVID-19) dan yang negatif," pungkasnya.

Sebelumnya, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, memprediksi gelombang ketiga COVID-19 Indonesia bisa jadi datang pada Desember 2021 mendatang. Menurut epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan, prediksi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya libur panjang akhir tahun.

"Libur panjang yang disertai peningkatan mobilitas penduduk dan minim protokol kesehatan menjadi risiko tinggi terjadinya lonjakan kasus," beber Iwan, Kamis (23/9). Bila tak diantisipasi, bisa jadi Indonesia benar-benar dilanda gelombang ketiga COVID-19.

Presiden Joko Widodo sendiri telah berpesan agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin serta mengikuti vaksinasi untuk mengantisipasi gelombang ketiga. Karena itu pula saat ini pemerintah terus menggencarkan kegiatan vaksinasi di berbagai daerah, bahkan melalui program "jemput bola" alias door to door ke rumah warga.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait