Pernah Aman, Kini Selandia Baru Makin 'Banjir' COVID-19 Imbas Varian Delta
AP
Dunia

Selandia Baru mencatatkan lonjakan besar dengan temuan 45 kasus positif COVID-19 baru pada Rabu (29/9) yang semuanya dikonfirmasi di Auckland dan disebut sebagai akibat varian Delta.

WowKeren - Selandia Baru pernah menjadi salah satu negara yang "aman" dari COVID-19. Negara Kiwi langsung mengambil langkah-langkah ketat di awal pandemi berkembang, mencegah wabah infeksi virus itu menyebar lebih jauh.

Namun kini Selandia Baru seolah tengah kepayahan menghadapi wabah COVID-19, bahkan sudah menerapkan lockdown yang berkali-kali diperpanjang. Namun kasus harian COVID-19 di Selandia Baru tidak berkurang, bahkan mencapai titik tertinggi pada Rabu (29/9).

Otoritas kesehatan mengonfirmasi 45 kasus baru, semua di Auckland, sehingga total pasien COVID-19 mencapai 1.230. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2 September 2021 dan tentu saja berkali-kali lipat lebih banyak daripada yang dilaporkan sehari sebelumnya, yakni 8 kasus.

Menteri Respons COVID-19 Selandia Baru, Chris Hipkins, mengimbau warga untuk tetap tenang dengan situasi ini. "Kami sudah menduga akan ada lonjakan," tuturnya, menegaskan bahwa pemerintah telah mempersiapkan langkah antisipatif untuk krisis yang dihadapi.


Hipkins menerangkan sebanyak 33 kasus merupakan anggota rumah atau kontak dekat dari kasus positif yang sudah ada. Sekarang kebanyakan dari mereka telah menjalani isolasi, baik secara mandiri di rumah maupun di pusat karantina.

"Saya mendorong masyarakat untuk tidak terlalu memikirkannya. Kami masih berusaha untuk segera mengatasinya," tegasnya, meski seorang pejabat kesehatan terkemuka Selandia Baru sempat mengemukakan dugaan negaranya tidak akan bisa kembali ke nol kasus COVID-19.

Lonjakan kasus COVID-19 yang dihadapi Selandia Baru dikaitkan dengan beredarnya virus Corona varian Delta. Varian ini yang membuat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dengan tegas menerapkan kembali lockdown nasional, bahkan di kota terbesar Auckland saja pembatasan sudah berlangsung sebulan lebih.

Di sisi lain, Selandia Baru menghadapi penundaan vaksinasi COVID-19, serta PM Ardern yang terus ditekan untuk segera membuka perbatasan. Oposisi pemerintah mendesak lockdown diakhiri sebelum Hari Natal 2021 tiba. Sedangkan PM Ardern sendiri mengumumkan pembukaan negara bisa dilakukan sekitar awal tahun 2022.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait