Disebut Minta Bayaran Dakwah Rp 3 Miliar, Gus Miftah Bongkar Soal Cara Manajemennya Pasang Tarif
Instagram/gusmiftah
Selebriti

Gus Miftah kini menjadi salah satu pendakwah yang terkenal di Tanah Air. Lantas kini ia buka suara soal beredarnya kabar jika dirinya memasang tarif dakwah hingga Rp 3 miliar.

WowKeren - Belum lama ini Gus Miftah disebut oleh adiknya sendiri, Miftakhul Khoeron atau Tajib telah menelantarkan orangtuanya di Lampung. Pendakwah ini disebut terlalu sibuk dengan kehidupan mewah di Jakarta dan Yogyakarta sembari mengurus pondok pesantrennya, Ora Aji.

“Alhamdulillah bapak ibu saya cukup, makan cukup, ya masih bisa hidup enak (sampai hari ini). Saya komunikasi jarak jauh saja,” kata Gus Miftah seperti dikutip di kanal YouTube KH Infotainment, Jumat (8/10).

Pria bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman ini menyebut orangtua punya cara sendiri dalam mendidik anak. Salah satunya, tidak memberi dengan cuma-cuma. "Ketika kamu kasih sesuatu harus ada alasan. Orangtua kepada anak saja seperti itu kok apalagi kepada kakak atau adik,” terang Gus Miftah.

Lebih lanjut, pada kesempatan tersebut Gus Miftah juga menanggapi soal kabar pasang tarif dakwah hingga miliaran rupiah. Bahkan konon katanya tarif termahal bisa mencapai Rp 3 miliar.


Terkait hal tersebut, Gus Miftah pun tak membantah juga tak membenarkannya. Namun ia menceritakan soal bagaimana cara pihak manajemennya dalam memasang tarif dakwah.

“Saya bilang (ke manajemen) begini, 'kalau kamu diundang lembaga, diundang perusahaan, diundang orang kaya, kamu jual saya murah kamu salah',” papar Gus Miftaf panjang. “'Tapi kalau kita diundang di desa, di pegunungan, di daerah pantai, di daerah pedalaman kamu minta bayaran kamu juga salah'. Maka di situlah berlaku subsidi silang.”

Gus Miftah lantas mengungkapkan bahwa ia selalu punya ritual khusus ketika akan berdakwah di kawasan terpencil. Yang mana ia akan membawa banyak uang untuk melakukan kegiatan amal.

“Saya selalu bawa uang cash banyak ketika saya mengaji di lapangan tujuan saya adalah untuk subsidi kepada masyarakat di pedesaan. Kan begitu,” pungkasnya. “Tapi kalau di desa, saya enggak membolehkan manajemen saya untuk ngomong soal uang. Bila perlu kita subsidi (masyarakat yang membutuhkan di sana)."

(wk/lail)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru