Merck Ajukan Izin Penggunaan Darurat Pertama untuk Pil Obat COVID-19
Dunia

Merck mengatakan bahwa mereka akan meminta izin darurat setelah uji klinis menunjukkan bahwa molnupiravir mampu mengurangi rawat inap terkait virus corona hampir 50 persen.

WowKeren - Raksasa farmasi Merck pada hari Senin (11/10) telah meminta regulator Amerika Serikat untuk memberikan izin penggunaan darurat untuk pil antivirus. Pil ini akan menjadi tablet pertama di Amerika Serikat yang diizinkan untuk mengobati COVID-19.

Perusahaan itu mengatakan telah mengajukan permohonan ke Food and Drug Administration terkait otorisasi penggunaan darurat terhadap obatnya molnupiravir untuk mengobati penyakit virus corona pada orang dewasa AS. Merck telah mengembangkan obat tersebut dengan Ridgeback Biotherapeutics.

Jika pil ini lolos menerima izin penggunaan, maka akan menjadi tablet antivirus pertama yang disetujui di Amerika Serikat untuk mengobati COVID-19. Perawatan lain yang telah disahkan oleh FDA diberikan melalui injeksi atau intravena.

Menurut perusahaan farmasi tersebut, molnupiravir akan menjadi langkah maju yang signifikan dalam memerangi pandemi. PIl ini diharapkan akan memungkinkan pengobatan COVID-19 di rumah dan jauh lebih murah daripada pengobatan lain.


Sebelumnya, Merck mengatakan bahwa mereka akan meminta izin darurat setelah uji klinis menunjukkan bahwa molnupiravir mampu mengurangi rawat inap terkait virus corona hampir 50 persen. CEO Merck Robert Davis mengakui jika pandemi COVID-19 yang belum pernah ada memaksa manusia untuk bergerak lebih cepat, dan itulah yang dilakukan perusahaannya.

"Dampak luar biasa dari pandemi ini menuntut kita bergerak dengan urgensi yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya dalam sebuah pernyataan. "Dan itulah yang telah dilakukan tim kami dengan mengajukan permohonan molnupiravir ini ke FDA."

Mendapatkan izin penggunaan darurat perlu dilakukan untuk memungkinkan pil ini digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh CEO Ridgeback Biotherapeutics Wendy Holman. "Pengajuan ke FDA adalah langkah penting untuk membuat molnupiravir tersedia bagi orang-orang yang mungkin mendapat manfaat dari obat antivirus oral yang dapat dibawa di rumah," ujarnya.

FDA diharapkan membuat keputusan tentang molnupiravir dalam beberapa minggu. Badan tersebut akan menimbang data perusahaan mengenai efektivitas obat, keamanan dan efek samping.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait