Kesenjangan Perekonomian Meningkat, PM Jepang Janji Atasi Keadaan Yang Makin Buruk Saat Pandemi
AFP/JIJI
Dunia

Jepang saat ini menghadapi peningkatan ketidaksetaraan pendapatan usai delapan tahun Abenomics. Masyarakat Jepang pun meminta agar PM bisa segera menepati janjinya.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang terjadi selama hampir dua tahun ini menimbulkan banyak dampak dalam kehidupan, salah satunya adalah perekonomian yang melemah. Dengan melemahnya perekonomian ini juga akhirnya memicu kesenjangan di antara masyarakat kaya dan miskin.

Mengenai kesenjangan perekonomian, di Jepang, pasar saham telah melonjak dan mobil mewah dijual cepat di Tokyo setelah delapan tahun stimulus ekonomi Abenomics. Akan tetapi, berdasarkan data, menunjukkan bahwa kekayaan baru itu terkonsentrasi di sebagian kecil masyarakat daripada didistribusikan secara luas.

Melansir Al Jazeera, dalam mengatasi kesenjangan itu telah menjadi prioritas tinggi bagi Perdana Menteri Baru Fumio Kishida, yang sebelumnya telah berjanji untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adapun kesenjangan pendapatan masyarakat Jepang ini semakin diperburuk oleh pandemi COVID-19.

Kendati demikian, Kishida telah berupaya untuk menawarkan beberapa petunjuk tentang bagaimana dia akan mengatasi permasalahan tersebut. "Sepertinya semua orang menjadi miskin," terang Masanori Aoki, selaku pemilik kedai kopi kecil di distrik kelas pekerja di timur laut Tokyo.


"Dengan Abenomics, Menteri Keuangan (Menkeu) berbicara tentang kekayaan yang mengalir turun," lanjut Aoki. "Tapi tidak ada hal seperti itu kan? Hampir tidak ada."

Aoki saat pandemi COVID-19 berlangsung, terpaksa menutup tokonya dan mengambil pekerjaan sebagai sopir bus TK paruh waktu. Selain Aoki, ada juga Kimie Kobayashi yang bekerja di fasilitas pentipan anak di Tokyo, menyampaikan bahwa upahnya tidak naik selama 4 tahun. Ia juga menuturkan bahwa pekerja di industri pasrah dengan keadaan tersebut.

"Saya tidak bisa mengatakan bahwa mata pencaharian saya menjadi lebih baik," ujar Kobayashi. "Pemerintah mengumpulkan pajak tetapi uang itu tidak digunakan untuk membantu orang yang benar-benar membutuhkan."

Sebagai informasi, Abenomics merupakan dosis besar moneter dukungan fiskal dan strategi pertumbuhan yang mendorong saham dan keuntungan perusahaan, tetapi gagal menciptakan keyaan bagi rumah tangga melalui upah yang lebih tinggi. Tingkat kemiskinan di Jepang merupakan yang tertinggi kedua di antara negara G7. Hal ini berdasarkan survei organisasi melalui data yang tersedia hingga 2020.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru