Sama-Sama Nikahi Orang Biasa, Ini Perbedaan Kisah Putri Mako Dengan Pangeran Harry Menurut Pengamat
Dunia

Putri Mako serta Pangeran Harry sama-sama meninggalkan kehidupan kerajaan demi pasangan mereka yang dari kalangan rakyat biasa dan memulai hidup baru di Amerika Serikat.

WowKeren - Kisah keponakan Kaisar Jepang Naruhito, Putri Mako, belakangan mendapat banyak sorotan. Putri Mako diketahui akan menikahi seorang pria biasa, Kei Komuro, pada 26 Oktober 2021 mendatang dan menanggalkan gelar kerajaannya.

Putri Mako dan Komuro lantas disebut-sebut akan menjadi seperti Meghan Markle dan Pangeran Harry asal Inggris. Pasalnya, Putri Mako serta Pangeran Harry sama-sama meninggalkan kehidupan kerajaan demi pasangan mereka yang dari kalangan rakyat biasa dan memulai hidup baru di Amerika Serikat.

Meski demikian, hubungan Putri Mako sempat menuai kontroversi usai tabloid melaporkan skandal uang yang melibatkan ibu Komuro. Pernikahan Putri Mako dan Komuro pun harus tertunda selama hampir tiga tahun.

Tak adanya keterangan yang jelas dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran (IHA) terkait skandal calon mertua Putri Mako tersebut lantas menjadi sorotan. Hideya Kawanishi, seorang profesor di Universitas Nagoya, membandingkannya dengan sikap Keluarga Kerajaan Inggris.

"Para bangsawan Inggris cukup jelas ketika mereka perlu menjelaskan sesuatu, tetapi pada akhirnya ini (skandal ibu Komuro) tidak pernah diklarifikasi," tutur Kawanishi melansir Malay Mail.

Sebagai informasi, Putri Mako dan Komuro telah mengumumkan pertunangan mereka sejak tahun 2017 silam. Namun beberapa bulan setelahnya, tabloid melaporkan perselisihan keuangan antara ibu Komuro dan mantan tunangannya. Sang pria mengklaim ibu Komuro belum membayar utang sekitar USD 35 ribu atau setara Rp 494,9 juta.


Komuro sendiri telah menyatakan bahwa uang tersebut telah diberikan kepada ibunya sebagai hadiah, bukannya pinjaman. Tahun ini, Komuro juga telah merilis penjelasan sepanjang 24 halaman terkait isu tersebut dan mengaku akan membayar penyelesaian konfliknya.

"Keluarga kerajaan harus ada tanpa masalah yang berhubungan dengan uang, ekonomi, atau politik," ungkap Akinori Takamori, seorang dosen di Universitas Kokugakuin di Tokyo. "Secara moral, orang Jepang ingin mereka (anggota kerajaan) sempurna."

Meski kisah Putri Mako menimbulkan perbandingan dengan Pangeran Harry, Takamori mengungkapkan perbedaan penting. Alasan Putri Mako memulai hidup baru di Negeri Paman Sam berbeda dengan Pangeran Harry. Diketahui, Pangeran Harry sempat menjelaskan alasannya meninggalkan keluarga kerajaan adalah karena "kurangnya dukungan dan kurangnya pemahaman".

"Tidak ada tempat untuk Komuro di Jepang. Jadi Mako, meskipun sayang pada keluarganya, tidak bisa tinggal (di Jepang)," ungkap Takamori. "Bukan karena mereka berselisih dengan keluarganya."

Di sisi lain, pernikahan Putri Mako dan Komuro ini menuai respons pro-kontra dari publik Jepang. Hal ini tampak dari hasil jajak pendapat.

"Sebagai ayah dari anak perempuan, saya pikir pasti sangat menyakitkan bagi ayahnya untuk mengakui pernikahan yang tidak diberkati," ujar Yoshinori Okabe, seorang dokter gigi yang berusia 63 tahun.

Namun pendapat berbeda diungkapkan oleh Chiaki Kadota (29) yang menilai keputusan tersebut adalah masalah pribadi. "Saya pribadi berpikir lebih baik membiarkan mereka sendiri," tuturnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru