Migrasi Iklim Diprediksi Meningkat di India di Tengah Cuaca Ekstrem
pixabay.com/nonmisvegliate
Dunia

Para peneliti juga mengatakan jika India saat ini tengah bersiap menghadapi dampak naiknya permukaan laut, sejumlah gelombang panas, dan topan yang lebih ganas.

WowKeren - Dampak cuaca turut mempengaruhi perilaku manusia. Kondisi cuaca ekstrem di India yang terus meningkat di India memicu migrasi iklim di negara tersebut.

Kekeringan, banjir, hingga gelombang panas dan hujan es yang melanda membuat masyarakat termiskin di negara itu terpaksa meninggalkan rumah, tanah, dan mata pencaharian mereka. Hal ini disimpulkan berdasarkan survei terhadap lebih dari 1.000 rumah tangga di tiga negara bagian India yang diterbitkan pada hari Selasa (26/10).

Dalam survei itu, hampir 70 responden mengatakan jika alasan mereka bermigrasi adalah karena didorong oleh bencana yang diakibatkan oleh cuaca, sebagaimana dilaporkan International Institute for Environment and Development (IIED). Studi tersebut adalah salah satu yang pertama yang mengukur dampak perubahan iklim terhadap migrasi di India.

Migrasi lebih banyak dilakukan oleh orang-orang yang terkena dampak kekeringan. Banjir yang merusak tanaman hingga angin topan yang menghambat kegiatan penangkapan ikan juga mendorong migrasi musiman yang tinggi. Petani kecil merasa sulit mengatasi kerusakan yang diakibatkan oleh dampak cuaca.


Para peneliti juga mengatakan jika negara itu tengah bersiap menghadapi naiknya permukaan laut, banyak gelombang panas, dan topan yang lebih ganas. Ritu Bharadwaj, peneliti senior di IIED, mengatakan jika skala migrasi yang mereka temukan cukup mengejutkan.

"Kekeringan, naiknya permukaan laut, dan banjir menambah tekanan ekstra pada orang-orang yang sudah berjuang untuk bertahan hidup," katanya yang juga sekaligus menjadi penulis laporan itu. "Memaksa mereka meninggalkan rumah mereka untuk bertahan hidup."

India berada di posisi 10 besar teratas sebagai negara yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim, berdasarkan Indeks Risiko Iklim Global 2021. "Batas ketahanan masyarakat telah dilampaui oleh cuaca yang lebih sering dan intens," kata Bharadwaj kepada Thomson Reuters Foundation.

Masyarakat yang sudah tak mampu lagi bertahan di wilayah asalnya karena kerusakan yang teramat parah akibat cuaca akhirnya memutuskan untuk bermigrasi. "Kerugian dan kerusakan yang mereka derita sangat tinggi dan mereka bermigrasi karena telah mencapai tahap keputusasaan," tambah Bharadwaj.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru