Sejumlah Perusahaan Besar Khawatirkan Pusat Data Imbas Air Kian Langka di Negara Barat
pixabay.com/Ilustrasi/jarmoluk
Dunia

Di AS, ada beberapa penolakan ketika perusahaan teknologi membangun dan memperluas pusat data mengingat air menjadi sumber daya yang berharga di tengah ancaman perubahan iklim.

WowKeren - Ketersediaan air telah menjadi bagian penting dari komputasi modern. Pusat data yang ada membantu orang melakukan streaming film di Netflix, melakukan transaksi di PayPal, memposting pembaruan di Facebook hingga menyimpan triliunan foto.

Perlu digarisbawahi jika fasilitas yang menjadi pusat data tersebut memerlukan jutaan galon setiap harinya untuk bisa beroperasi. Air diperlukan untuk menjaga agar piranti tetap dingin.

Rencana Google yang ingin membangun setidaknya dua pusat data lagi di The Dalles, mengkhawatirkan beberapa penduduk di sana. Mereka khawatir pada akhirnya tidak akan ada cukup air untuk masyarakat setempat termasuk untuk area pertanian dan kebun buah.

Di Amerika Serikat, terjadi sejumlah penolakan ketika perusahaan teknologi membangun maupun memperluas pusat data. Tidak menutup kemungkinan, konflik terkait air akan berkembang mengingat air menjadi sumber daya yang lebih berharga di tengah ancaman perubahan iklim.


Hal itu juga dibarengi dengan kian meningkatnya kebutuhan akan komputasi awan. Sejumlah raksasa teknologi telah mengaplikasikan penelitian dan pengembangan terkini untuk menemukan metode pendinginan.

Direktur pekerjaan umum untuk The Dalles Dave Anderson mengatakan jika Google memperoleh hak atas 3,9 juta galon air per hari setelah membeli tanah di sana. Anderson mengatakan Google meminta jumlah yang lebih sedikit untuk pusat data baru itu dan akan mengalihkan sisanya ke kota.

"Kota ini menjadi prioritas," katanya. Google juga mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk kesehatan jangka panjang ekonomi dan sumber daya alam daerah.

Melansir AP, 30 persen pusat data dunia ada di Amerika Serikat. Jumlah ini adalah yang terbanyak dibanding negara mana pun. Sejumlah pusat data mencoba untuk lebih efisien dalam mengonsumsi air, misalnya dengan mendaur ulang air melalui pusat sebelum digunakan.

Google misalkan. Alih-alih menggunakan air minum seperti yang dilakukan banyak pusat data, perusahaan menggunakan air limbah yang diolah untuk mendinginkan fasilitasnya di Douglas County, Georgia. Sedangkan pusat data pertama Facebook memanfaatkan udara dingin gurun pasir di Prineville, Oregon, untuk mendinginkan servernya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait