PBB Sebut 2020 Merupakan Rekor Tahun Terpanas di Asia
pixabay.com/blende12
Dunia

Cuaca yang ekstrem juga disebut turut mengancam pembangunan berkelanjutan. Selain itu, dampak kesehatan yang ditimbulkan juga tak bisa dikesampingkan.

WowKeren - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Selasa (26/10) bahwa Asia telah mengalami tahun terpanas pada 2020. Cuaca memberikan dampak besar pada perkembangan negara-negara di benua tersebut.

Dalam laporan tahunan "Keadaan Iklim di Asia", Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB mengatakan jika setiap bagian dari kawasan itu telah terpengaruh. Cuaca yang ekstrem telah menimbulkan kerugian tak hanya dalam bentuk materi namun juga korban jiwa. Puluhan ribu nyawa melayang akibat cuaca ekstrem ini.

"Dampak cuaca dan perubahan iklim yang ekstrem di seluruh Asia pada tahun 2020 menyebabkan hilangnya nyawa ribuan orang," kata WMO. "Jutaan orang telantar dan menelan biaya ratusan miliar dolar, serta mendatangkan banyak korban pada infrastruktur dan ekosistem."

Melanjutkan dalam laporannya, cuaca yang tak menentu juga turut mengancam pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, dampak kesehatan yang ditimbulkan juga tak bisa dikesampingkan. "Pembangunan berkelanjutan terancam, dengan kerawanan pangan dan air, risiko kesehatan dan degradasi lingkungan meningkat," tambah WMO.


Dalam laporan yang muncul beberapa hari sebelum COP26, Konferensi Perubahan Iklim PBB diadakan di Glasgow, juga merinci total kerugian yang diakibatkan oleh bahaya terkait iklim. Tiongkok misalnya, negara ini mengalami kerugian rata-rata sekitar 238 miliar juta AS setiap tahunnya.

Kemudian diikuti oleh India sebesar 87 miliar dolar AS, Jepang 83 miliar dolar AS dan Korea Selatan sebesar 24 miliar dolar. Suhu panas yang meningkat serta kelembapan yang tinggi diperkirakan akan menyebabkan hilangnya jam kerja di luar ruangan di seluruh benua.

Di India, perubahan cuaca turut mendorong orang-orang melakukan migrasi. Kepala WMO Petteri Taalas menuturkan jika cuaca memberikan dampak yang signifikan.

"Cuaca dan bahaya iklim, terutama banjir, badai, dan kekeringan, memiliki dampak yang signifikan di banyak negara di kawasan ini," ujarnya. "Jika digabungkan, hal-hal ini berdampak signifikan pada pembangunan berkelanjutan jangka panjang."

Tahun terpanas di Asia tercatat mencapai suhu rata-rata 1,39°C di atas rata-rata 1981–2010. Pada tahun 2020, suhu permukaan laut rata-rata mencapai rekor tertinggi di Samudra Hindia, Pasifik, dan Arktik.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait