Studi: Makanan Cepat Saji Mengandung Bahan Kimia dari Kemasan, Bisa Picu Infertilitas
pixabay.com/Ilustrasi/Engin_Akyurt
Health

Bahan kimia itu biasanya digunakan oleh produsen untuk membantu melunakkan plastik, yang ditemukan dalam produk yang secara rutin digunakan ketika mengolah makanan.

WowKeren - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa makanan cepat saji sering kali disertai dengan bahan kimia pelunak plastik yang cukup besar dan berpotensi menyebabkan gangguan hormon, infertilitas, dan kesulitan belajar. Hal ini disebabkan karena adanya zat yang disebut ftalat dan apa yang disebut "plasticizer pengganti".

Bahan kimia itu biasanya digunakan oleh produsen untuk membantu melunakkan plastik, yang ditemukan dalam produk yang secara rutin digunakan ketika mengolah makanan seperti sarung tangan, pengemasan, pembungkus dan tabung. Masalah terjadi ketika ftalat dan plasticizer lainnya mudah berpindah ke makanan yang bersentuhan dengan produk yang mengandung zat-zat itu.

Peneliti dalam studi itu memperingatkan bahwa antara 70 dan 86 persen dari makanan cepat saji yang mereka uji mengandung beberapa jenis ftalat atau plasticizer. Lariah Edwards, ilmuwan postdoctoral di Departemen Lingkungan dan Kesehatan Kerja di Milken Institute School of Public Health di George Washington University di Washington, D.C., mengatakan, "Kami pikir temuan kami menunjukkan bahwa ftalat dan plasticizer pengganti tersebar luas di makanan cepat saji."


Menurutnya, ini bukan hal yang mengejutkan mengingat barang-barang yang dijual di rantai makanan cepat saji sangat banyak diproses, dikemas, dan ditangani. Kendati demikian, temuan ini cukup memicu kekhawatiran.

"Karena makanan cepat saji adalah bagian besar dari diet Amerika," ujarnya sembari menambahkan, "ftalat diketahui mengganggu hormon pada manusia, dan terkait dengan daftar panjang masalah kesehatan, seperti yang berkaitan dengan efek reproduksi dan perkembangan saraf anak-anak."

Burger keju, burrito ayam, dan produk daging lainnya memiliki kandungan ftalat/plasticizer tertinggi, dengan tingkat DEHT yang jauh lebih tinggi terdeteksi pada burrito daripada burger. Sementara itu, pizza keju adalah salah satu makanan yang paling sedikit terkontaminasi, sementara kentang goreng ditemukan bebas DEHT.

Lebih jauh, tim peneliti mengakui jika bahaya pasti yang ditimbulkan terhadap kesehatan manusia belum sepenuhnya jelas. Hal ini disebabkan karena tidak semua bahan kimia ini telah dipelajari secara menyeluruh.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru