Wajib Waspada! 3 Hal Ini Bisa Bikin Kasus COVID-19 Indonesia Meroket Lagi
AFP/Greg Baker
Nasional

Wabah COVID-19 di Indonesia saat ini memang dalam fase yang terkendali. Namun kewaspadaan tetap harus dijaga, apalagi karena belakangan tren kasus COVID-19 dunia tengah meningkat.

WowKeren - Indonesia boleh dibilang sudah mampu mengendalikan wabah COVID-19 untuk saat ini. Namun otoritas-otoritas terkait, mulai dari Kementerian Kesehatan hingga pakar di bidang wabah pun mengingatkan gelombang ketiga bisa saja menerjang apabila Indonesia tidak berhati-hati.

Apalagi karena belakangan kasus positif COVID-19 dunia mengalami kenaikan. Sebagai contoh Inggris hingga Singapura yang jumlah kasus positifnya terus merangkak naik walaupun cakupan vaksinasinya sudah baik.

"Kita ketahui, beberapa negara mengalami lonjakan kasus COVID-19 meski cakupan vaksinasi sudah cukup tinggi. Kali ini di Inggris, setelah sebelumnya beberapa negara Eropa lainnya (yang mengalami), seperti Rusia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dikutip dari covid19.go.id, Kamis (28/10).

"Hal in adalah pengingat bagi kita semua," imbuh Johnny. "Bahwa ancaman COVID-19 masih ada dan kita tidak boleh lengah, meski saat ini kondisi pandemi di Indonesia tertangani (dengan) baik."

Di beberapa negara dengan cakupan vaksinasi yang baik, misalnya Inggris, jumlah kasus positif COVID-19 memang terus bertambah. Namun kasus rawat inap hingga kematiannya tetap rendah.


"Lonjakan kasus, baik di Inggris maupun Rusia, adalah bukti nyata bahwa pandemi belum usai. Vaksinasi terbukti menjadi faktor penting untuk menekan risiko kematian," jelas Johnny. "Oleh karena itu, segerakan vaksinasi dan tetap gunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan."

Fakta di lapangan ini menunjukkan vaksinasi bukan "harga mati" untuk menekan kasus COVID-19. Masih terdapat beberapa hal yang bisa memicu kenaikan tren kasus COVID-19, baik di Indonesia maupun secara global.

Yang pertama karena relaksasi yang dilakukan dengan terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan. Lalu pelaksanaan protokol kesehatan yang tidak disiplin, hingga pembelajaran tatap muka di sekolah.

Untuk faktor ketiga, terbanyak disebabkan anak-anak yang bersekolah belum menerima vaksinasi COVID-19. Karena itulah saat ini para pengembang vaksin terus mengembangkan uji klinis untuk melihat efektivitas dan efek samping vaksin COVID-19 pada anak-anak, termasuk Moderna dan Pfizer.

Dan karena itu pula, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dan waspada karena dunia masih dalam ketidakpastian. "Kita juga perlu pengawasan di lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru