Vaksin COVID-19 Moderna Diklaim Aman untuk Anak-Anak, Pernah Ditarik Karena Bermasalah Bagi Remaja
Dunia

Otoritas kesehatan beberapa negara sempat menyetop pemakaian Moderna untuk remaja karena menyebabkan miokarditis. Namun Moderna menyatakan vaksinnya aman untuk anak-anak.

WowKeren - Moderna menyatakan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkannya aman untuk anak-anak berusia 6-11 tahun. Hal ini terungkap lewat laporan yang dirilis pada Senin (25/10) kemarin.

Moderna mengklaim, dua dosis vaksinnya bisa merangsang pembentukan antibodi penetralisir virus Corona pada anak-anak. Sedangkan dari segi keamanannya pun secara garis besar bisa diterima, sebagaimana sebelumnya tampak di uji klinis untuk remaja dan dewasa.

Namun terdapat perbedaan penyuntikan dosis vaksin untuk anak-anak ini, yakni hanya 50 mikrogram. Dosis ini berarti setengah dari takaran yang diberikan untuk vaksinasi pertama dan kedua pada orang dewasa, atau setara dengan satu kali suntikan booster.

Meski demikian, efikasi setengah dosis vaksin untuk anak-anak ini pun diklaim baik. Sementara dari 4.753 partisipan, kebanyakan di antaranya mengalami efek samping yang ringan hingga sedang, dengan gejala yang awam muncul seperti kelelahan, sakit kepala, demam, hingga nyeri di tempat suntikan.


Moderna pun berencana memasukkan hasil riset ini sebagai dasar permintaan izin penggunaan vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Sebab saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru mengizinkan vaksin Moderna digunakan untuk orang dewasa berusia di atas 18 tahun.

Vaksin Moderna juga baru-baru ini mendapat izin FDA untuk dipakai sebagai dosis ketiga alias booster bagi warga AS. Namun FDA belum menurunkan izin untuk penggunaan vaksin di kalangan remaja usia 12-17 tahun, apalagi untuk anak-anak di bawah kelompok usia tersebut.

Hal ini terkait dengan temuan kasus-kasus efek samping yang dirasakan penerima vaksin Moderna usia remaja. Seperti Swedia dan Denmark yang dilaporkan menghentikan sementara penggunaan vaksin Moderna kepada kelompok remaja atas laporan kemungkinan efek samping seperti inflamasi otot jantung alias miokarditis dan perikarditis.

Padahal kondisi ini jarang terjadi untuk kelompok remaja. Meski demikian, otoritas setempat menyatakan risiko yang dialami sangat kecil. "Hubungannya sangat jelas ketika menyangkut Spikevax Moderna, terutama setelah dosis kedua," demikian kutipan pernyataan otoritas Swedia, Rabu (6/10).

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru