Swedia dan Denmark Setop Penggunaan Vaksin Moderna ke Remaja Terkait Risiko Inflamasi Jantung
pexels.com/ Gustavo Fring
Dunia

Kepala ahli epidemiologi Swedia Anders Tegnell mengatakan jika badan kesehatan setempat akan terus memantau perkembangan situasi terkini dengan cermat.

WowKeren - Swedia dan Denmark dilaporkan akan menghentikan sementara penggunaan vaksin Moderna kepada kelompok remaja untuk menanggulangi COVID-19. Langkah ini diambil setelah muncul laporan mengenai adanya kemungkinan efek samping seperti miokarditis yang jarang terjadi.

Pada hari Rabu (6/10), badan kesehatan negara itu mengatakan bahwa mereka akan menyetop penggunaan merek vaksin tersebut untuk orang yang lahir pada tahun 1991 dan setelahnya. Langkah ini diambil setelah adanya data yang menunjukkan terdapat peningkatan miokarditis dan perikarditis di kalangan remaja dan dewasa muda yang telah mendapat vaksin Moderna.

Kondisi tersebut melibatkan peradangan pada jantung atau lapisannya. Meski demikian, badan tersebut menambahkan bahwa risiko terjadinya kondisi itu sangat kecil. "Hubungannya sangat jelas ketika menyangkut vaksin Spikevax Moderna, terutama setelah dosis kedua," kata badan tersebut.

Kepala ahli epidemiologi Swedia Anders Tegnell mengatakan jika badan kesehatan akan terus memantau perkembangan situasi terkini dengan cermat. "Dan bertindak cepat untuk memastikan bahwa vaksinasi terhadap COVID-19 selalu seaman mungkin dan pada saat yang sama memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyakit tersebut," tambah mereka.


Langkah serupa juga diambil oleh Denmark. Otoritas kesehatan setempat mengatakan pada hari yang sama bahwa vaksin Moderna tidak akan diberikan pada orang di bawah usia 18 tahun karena tindakan pencegahan. Alasannya sama seperti Swedia.

Kecurigaan risiko radang jantung yang meningkat ketika pasien disuntik vaksin Moderna muncul berdasarkan data yang ditemukan dari empat negara Nordik. Kendati demikian, jumlah kasus yang ditemukan sangat rendah.

Sebagai gantinya, Swedia akan merekomendasikan vaksin Comirnaty, dari Pfizer/BioNTech. Begitu juga dengan Denmark. Sedangkan data awal dari studi Nordik itu telah dikirim ke komite Badan Obat Eropa (EMA) untuk dinilai.

Vaksin Comirnaty sendiri telah digunakan di Norwegia. Negara ini telah merekomendasikan vaksin tersebut kepada anak di bawah umur. Geir Bukholm, kepala pengendalian infeksi di Institut Kesehatan Publik Norwegia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa efek samping yang jarang mungkin lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan laki-laki muda, dan terutama setelah menerima dosis kedua.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait