Pemberontak Tigray Bergerak ke Ibu Kota Ethiopia, Presiden Kenya Desak Dialog Akhiri Konflik
AFP/Stefi Loos
Dunia

Seruan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan di Ethiopia menyusul laporan bahwa pemberontak Tigray terus bergerak maju menuju ibu kota, Addis Ababa.

WowKeren - Presiden Kenya Uhuru Kenyatta pada hari Rabu (3/11) meminta faksi-faksi Ethiopia yang bertikai untuk menghentikan permusuhan. Ia mendesak agar mereka mau duduk bersama untuk membuka dialog guna menyelesaikan perbedaan yang ada.

Seruan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan di Ethiopia menyusul laporan bahwa pemberontak Tigray terus bergerak maju menuju ibu kota, Addis Ababa. Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) diketahui telah memerangi pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed selama satu tahun.

Mereka telah mengklaim perolehan wilayah dalam beberapa hari terakhir. Bahkan kelompok ini kekinian dilaporkan telah terhubung dengan kelompok pemberontak lain, Tentara Pembebasan Oromo (OLA). Kenyatta mengatakan dia sangat prihatin dengan peristiwa di Ethiopia, yang terjadi meskipun ada pandemi COVID-19. Ia menyayangkan ketika ruang dialog tidak dimanfaatkan untuk mengatasi krisis dan mencari perdamaian.

"Kurangnya dialog yang bermakna antara para protagonis sangat mengganggu saya," tegasnya. "Dan hari ini, saya sekali lagi menyerukan kepada semua pria dan wanita Ethiopia yang bermaksud baik untuk berkumpul dan menemukan solusi untuk membantu menemukan perdamaian pada saat kritis seperti ini."


Ia meminta agar pihak-pihak yang bertikai segera meninggalkan senjata mereka dan memulai pembicaraan. Pembicaraan terbuka diperlukan untuk menemukan jalan menuju perdamaian.

"Saya menyerukan kepada mereka hari ini, untuk secara terbuka dan terus terang berkumpul dan meletakkan senjata mereka dan menghentikan pertempuran," lanjut Kenyatta. "Untuk berbicara, dan menemukan jalan menuju perdamaian berkelanjutan di Ethiopia. Kenya, Afrika, dan dunia ingin melihat perdamaian di Ethiopia."

Komunitas internasional telah menyerukan kepada faksi-faksi yang bertikai untuk segera mengakhiri konflik dengan memulai dialog. Konflik di wilayah ini juga telah menarik perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan baru-baru ini di Ethiopia ketika negara itu mengumumkan status darurat. Guterres juga meminta digelar dialog nasional yang inklusif untuk menyelesaikan krisis guna membangun landasan perdamaian. "Stabilitas Ethiopia dan kawasan yang lebih luas dalam bahaya," ujarnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait