Jelang Uji Klinis, Unair Klaim Efikasi Vaksin Merah Putih Sampai 93,8 Persen
AP/Alastair Grant
Nasional

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga sedianya memasuki tahap uji klinis pada Desember 2021. Dari hasil uji praklinis terungkap efikasi vaksin sampai 93,8 persen.

WowKeren - Beberapa waktu lalu beredar kabar uji klinis Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga akan digelar pada Desember 2021. Tentu saja sebelum memasuki uji klinis, Vaksin Merah Putih telah menjalani uji praklinis terhadap hewan makaka.

Dan dijelaskan Rektor Unair M Nasih, uji praklinis itu menunjukkan hasil yang menggembirakan. Salah satunya soal keamanan Vaksin Merah Putih yang diklaim sangat baik, kecuali terhadap makaka dengan penyakit penyerta. Dengan demikian, Vaksin Merah Putih kurang aman digunakan untuk pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid.

Selain itu, uji praklinis juga menunjukkan Vaksin Merah Putih memiliki tingkat efikasi sampai 93,8 persen. "93,8 persen ini untuk di posisi makaka. Tentu dengan proses lanjutan dengan optimalisasi dan formulasi yang lebih baik, kita berharap ini akan bisa mencapai lebih tinggi dari 93,8 persen," kata Nasih di Kampus C Unair Surabaya, Selasa (9/11).

Saat ini, sheet Vaksin Merah Putih pun telah diserahkan pihak Unair kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia sebagai pihak yang akan memproduksi vaksin. Lalu tahap berikutnya adalah produksi Vaksin Merah Putih yang saat ini masih dalam skala percontohan.


Vaksin Merah Putih nantinya tentu akan diproduksi dalam skala industri karena akan dipakai untuk manusia. Karena itulah, pihaknya juga tengah mengupayakan untuk mendapatkan sertifikasi halal atas Vaksin Merah Putih.

"Ini proses yang dilanjutkan oleh kawan-kawan Biotis. Artinya tugas Unair sampai sejauh ini relatif sukses," jelas Nasih. "Langkah selanjutnya dari RSUD dr Soetomo yang akan melakukan uji klinis."

Menurut Nasih, pencarian relawan untuk uji klinis Vaksin Merah Putih telah dibuka oleh RSUD dr Soetomo Surabaya. Sehingga bila ada masyarakat yang belum divaksin dan memenuhi kriteria bisa segera mendaftar di situs yang telah ditentukan RSUD dr Soetomo yang akan menjadi leading sector uji klinis tahap I, II, dan III.

Sebelumnya Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RSUD dr Soetomo Surabaya, Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa dr.,Sp.KK(K),FINSDV mengungkap uji klinis fase I memerlukan sekitar 500 relawan. "Saat ini kami sedang rekrutmen sampel uji klinis tahap satu. Untuk fase satu dan dua ada 500 sampel," ujar Prof Cita, dikutip dari Basra jaringan Kumparan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait