Nirina Zubir Nangis Minta Kasus Mafia Tanah Dikawal, Kerugian Capai 17 Miliar
WowKeren/Fernando
Selebriti

Nirina Zubir tengah menghadapi kasus mafia tanah. Pelaku diduga sebanyak 5 orang yang telah bekerja sama untuk membalikkan nama di sertifikat tanah milik almarhumah ibunda Nirina Zubir.

WowKeren - Nirina Zubir tengah terseret kasus mafia tanah. Orang kepercayaan almarhumah ibunda Nirina rupanya menyalahgunakan wewenang sehingga kepemilikan tanah berpindah tangan.

Nirina Zubir bersama saudara kandungnya, Fadhlan Karim, menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang membantu keluarga. Saat menyampaikan terima kasih, Nirina emosional sampai tak bisa menahan air matanya.

"Jadi saya juga mau berterima kasih," ujar Nirina Zubir saat menggelar jumpa pers di Hotel Goodrich, kawasan Antasari, Jakarta Selatan yang dihadiri WowKeren pada Rabu (17/11).

Perkataan Nirina terhenti karena tak kuasa menahan tangis. "Tujuan kami selain memberi tahu soal mafia tanah juga terima kasih kepada pihak kepolisian yang (mengawal) dari awal sampai akhir," tambah Fadhlan.

Nirina Zubir menegaskan apabila kasus mafia tanah ini bukan perkara kerugian materiil yang menimpa keluarganya. Lebih dari itu, Nirina yang telah kehilangan sang ibunda selama 2 tahun semakin bersedih ketika dihadapkan kasus tersebut.


"Saya di sini minta bantu temen-temen mari kita kawal kasus ini karena orang-orang yang mengerti hukum harusnya jangan menyalahgunakan wewenang mereka," tutur Nirina. "Bukan masalah harta tapi saya keluarga yang sampai detik ini masih kehilangan ibu saya. Karena saya pingin ibu tenang."

Pelaku merupakan orang yang merawat almarhumah ibunda Nirina Zubir. Saat menanyakan perihal surat tanah yang telah berbalik nama, Nirina justru disinggung soal tugasnya sebagai anak. Ia dianggap tidak merawat almarhumah dan justru menitipkan kepada orang lain.

"Saudari Riri Kasmita, karena waktu kami mengkonfrontir kepada orang tuanya dibilang tidak tahu diri karena anaknya telah menjaga ibu saya," tutur Nirina. "Kami dibilang nggak menjaga ibu, tidak tahu diri, mereka mempelajari keluarga kita. Apa yang jadi kelemahan ibu saya dan anak anaknya. Iya, kelemahan kami adalah waktu, kakak di Bali."

Almarhumah ibunda Nirina Zubir rupanya didoktrin apabila sertifikat tanah hilang setelah meminta Riri Kasmita mengurusnya. Akibat persekongkolan yang juga melibatkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tersebut, Nirina dan keluarga menelan kerugian sebesar belasan miliar.

"Kurang lebih 17 M (kerugian)," pungkas istri Ernest Cokelat tersebut. "Kami berharap semua balik ke keluarga kami, kepada ahli waris."

(wk/nere)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait