Tantri Kotak membahas soal pasang-surut kemunculan sosok-sosok yang gampang viral hingga bereaksi soal grup band-nya yang disebut sudah tak produktif, bungkam dengan fakta menohok.
- Septi Fatmawati
- Sabtu, 27 November 2021 - 17:31 WIB
WowKeren - Kotak merupakan salah satu grup band yang begitu ternama di Indonesia. Sudah tak terhitung berapa banyak lagu Kotak yang menjadi hits dan berkesan hingga saat ini. Tentu saja kesuksesan ini tak diraih begitu saja dengan mudah oleh para personelnya, siapa lagi kalau bukan Tantri Kotak, Chua Kotak dan Cella Kotak.
Perjuangan merintis karier dari bawah pun baru-baru ini dikenang kembali oleh Tantri sang vokalis. Seraya mengunggah aksi grup band nya di atas panggung, Tantri mengingat bagaimana panjangnya proses hingga ia mendapatkan tempat dan sorotan masyarakat Indonesia.
Tantri pun membandingkan dengan cara yang lebih instan dan gampang bagi orang-orang untuk menjadi sorotan saat ini. Apalagi kalau bukan dengan jalan menjadi viral.
“Proses karir seseorang hingga akhirnya tersorot kamera dan lampu terang disebuah panggung besar cukup panjang, walaupun saat ini prosesnya bisa saja lebih cepat karena sorot lampu kamar dan layar hp bisa membuat seseorang menjadi viral, tapi karyanya hanya dinikmati sebentar,” ujar Tantri di Instagram, Sabtu (27/11).
Tantri tak menampik kemungkinan jika seseorang bisa bertahan lama melalui jalan viral jika bisa memanfaatkan peluang. Meski begitu menurutnya proses tetap memiliki peran yang sangat besar terlebih dalam melatih mental.
“Tapi tidak menutup kemungkinan yang melalui proses cepat inipun bisa memiliki karir yang panjang karena dia cukup cerdas memanfaatkan moment. Proses panjang itu yang membuat mental seseorang siap untuk menerima hantaman kesulitan untuk bisa tetap eksis hingga saat ini,” teganya.
Tantri lantas membahas tentang bagaimana saat ini banyak sosok yang mudah menjadi viral termasuk dengan pasang-surutnya. Pasalnya mereka yang mudah viral juga kebanyakan mudah redup dan tergantikan dengan topik lain yang lebih menjadi perbincangan.
“Banyak sekali sosok baru bermunculan yang bahkan sayapun ga ngeh itu siapa, karena begitu cepatnya perputaran berita viral setiap hari, viral di wawancara di berbagai media tapi hilang begitu saja ketika ada berita baru yang muncul lebih besar dan akhirnya berlomba untuk mencari ‘VIRAL’nya kembali padahal belum tentu karyanya sebaik orang yang mempersiapkan produksi sesuatu dengan serius, begadang masuk studio, bolak balik take vocal sampe habis suara, cari ide untuk bikin lirik, mengemas musik hingga terdengar dinamis dan berusaha menyampaikan isi karyanya dengan sangat baik,” paparnya.
Bukan asal bicara, Tantri menyebutkan jika Kotak adalah contoh nyatanya. Di tengah perjuangan berkarier justru masih ada saja komentar nyinyir yang menyebut band-nya sudah tak produktif. Tantri sontak bereaksi dengan membungkam anggapan tersebut melalui fakta bahwa karya terbaru Kotak bahkan baru rilis tahun 2020 lalu.
“Karena ada banyak contoh kasus yang sering saya dapatkan ketika kami membuat sebuah karya yang serius dan produksi yang cukup memuaskan, itu bisa tenggelam di antara berita kontoversi yang lebih menarik. Bahkan sampai ada statement ‘KOTAK UDAH GA PRODUKTIF’ padahal woy, album terakhir 2020. tapi kita memaklumi itu bahwa musik bukan satu2nya jalan untuk bisa ‘terdengar’ kembali,” tegas Tantri. “Jadi kalo menurut teman2 lebih baik viral karena karya/prestasi atau viral karena ambisi membuat sensasi?”
Menjawab pertanyaan Tantri, mayoritas netizen mendukung sosok yang viral karena prestasi mereka dan bukan sensasi. Sementara itu sebagian lain balik memuji dan mengungkapkan kekaguman besar mereka terhadap band Kotak dan juga karya-karyanya.
(wk/sept)
