Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Terus Dilakukan, Berikut Data Terbarunya
pexels.com/eberhard grossgasteig
Nasional

Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban erupsi Gunung Semeru. Seperti yang diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) lalu.

WowKeren - Baru-baru ini, warga Lumajang, Jawa Timur, dilanda bencana alam. Gunung Semeru mengalami erupsi, sehingga banyak warga yang terdampak dan menjadi korban.

Hingga saat ini, tim SAR gabungan diketahui masih terus melakukan pencarian korban erupsi Gunung Semeru. Saat ini, pencarian dilanjutkan ke Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Berdasarkan pantauan detik.com, tim SAR menyisir rumah-rumah warga yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. Dalam proses pencarian korban itu, disambut dengan cuaca sekitar Gunung Semeru yang terlihat cerah.

Dalam pencarian korban itu, diketahui kendaraan milik PMI juga dikerahkan. Selain itu, petugas juga menyisir aliran lahar dingin di kawasan tersebut. Dari pencarian yang dilakukan, ditemukan dua jenazah yang diduga penambang pasir. "Diduga penambang pasir, karena ditemukan dalam truk," tutur salah satu petugas SAR, Anang, di lokasi, Rabu (8/12).


Sebagai informasi, Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo merupakan daerah terdampak paling parah. Pasalnya, diperkirakan, jarak antara desa itu dengan Gunung Semeru hanya sekitar 11 kilometer. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (7/12) siang, ada sekitar 34 korban meninggal, setidaknya 2 ribu jiwa mengungsi.

Kemudian, korban luka-luka erupsi Gunung Semeru tercatat ada 56 jiwa, hilang 17 jiwa. Sedangkan untuk jumlah populasi yang terdampak ada sekitar 5.205 jiwa. Mengenai jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.

Terkait dengan 34 korban meninggal, 22 jenazah di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Kapolsek Kota Lumajang, Iptu Samsul Hadi lantas merinci dari 22 korban meninggal yang telah teridentifikasi, 18 di antaranya telah diserahkan ke keluarga korban masing-masing.

Sementara itu, Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kol Inf Irwan Subekti mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pencarian, namun juga terkendala lantaran pasir dari erupsi masih dalam kondisi panas. Adapun pencarian korban dilakukan menggunakan alat berat, hingga bantuan warga.

Akan tetapi, pada Rabu (8/12), sekitar pukul 09.30 WIB tadi, proses pencarian yang dilakukan oleh petugas gabungan BPBD, TNI/Polri, dan sukarelawan terpaksa dihentikan lantaran hujan deras mengguyur. Akhirnya, tim SAR gabungan diminta kembali ke titik aman, sebab lereng Gunung Semeru berpotensi mengeluarkan lahar dingin.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait