Bupati Flores Timur Sebut Gempa M 7,4 Hampir Sama Dengan Tahun 1992, PNS di Lembata Berlarian
Twitter/Daeng_Info
Nasional

Belum lama ini, gempa bumi berkekuatan M 7,4 mengguncang NTT. Saat gempa terjadi, membuat para PNS di Lembata merasa panik, sehingga berhamburan ke luar gedung.

WowKeren - Pada Selasa (14/12) hari ini, terjadi bencana alam gempa bumi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 itu mengguncang wilayah Larantuka, dan berpusat di 112 km barat laut dan di Laut Flores dengan kedalaman 12 km.

Menanggapi gempa yang terjadi pada hari ini, Bupati Flores Timur, Antonius Hadjon menuturkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi gempa susulan yang kemungkinan masih bisa saja terjadi. Kemudian, ia juga menuturkan warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

"Warga kembali dari tempat aktivitas mereka," tutur Antonius kepada Kompas, Selasa (14/12). "Mereka diharapkan berkumpul dengan keluarganya."

Lebih lanjut, Antonius menyebut bahwa gempa besar disertai tsunami sebelumnya pernah terjadi di Flores Timur pada 12 Desember 1992 silam. Ia juga mengungkapkan bahwa guncangan gempa pada hari ini sama dengan yang terjadi di tahun tersebut. "Kemudian di tahun 2000-an, ada juga tapi tidak terlalu besar," imbuhnya.


Selain dengan BMKG, Antonius mengatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Sekda terkait dengan langkah-langkah selanjutnya apabila terjadi gempa susulan kembali. Nantinya, pihaknya akan segera mensosialisasikan lokasi titik kumpul bila gempa susulan terjadi.

Sementara mengenai peringatan dini tsunami, Antonius mengatakan bahwa kini sudah direvisi dan berlaku hanya untuk NTT. Meski demikian, peringatan dini tsunami ini juga masih berlaku dan dipantau BMKG selama 2 jam ke depan.

"Kalau bisa warga di pesisir jauhi dari sana, cari tempat lebih aman, tapi tetap enggak usah panik, tetap waspada, cari informasi yang tepat dari BMKG dan BPBD," imbau Deputi bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly.

Sementara itu, saat gempa terjadi, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tengah berada di dalam gedung kantor mendadak panik. Berdasarkan pantauan Pos Kupang, para PNS yang kala itu berada di Kantor DPRD Lembata dan Kantor Bupati Lembata berlarian ke luar gedung.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru