Tak Terpengaruh Kontroversi, 'Snowdrop' Terbukti Populer Banget di Luar Negeri
jtbc
TV

JTBC telah buka suara terkait kontroversi distorsi sejarah Korea Selatan. JTBC mengatakan bahwa kesalahpahaman seputar plot cerita memang ada di awal siaran.

WowKeren - "Snowdrop" memang menuai kontroversi besar di dalam negeri karena alur dramanya dituding melakukan distorsi sejarah Korea Selatan. Namun penonton di luar negeri terbukti tidak terpengaruh kontroversi tersebut.

"Snowdrop" menceritakan kisah cinta antara mata-mata Korea Utara yang menyamar menjadi mahasiswa pascasarjana, Im Soo Ho (Jung Hae In) dan mahasiswi bernama Eun Young Ro (Jisoo). Drama ini tayang setiap Sabtu-Minggu malam.

Menurut Flix Patrol, situs web peringkat layanan konten online pada 20 Desember, "Snowdrop" menempati posisi ke-12 hanya dalam satu hari setelah dirilis. Drama JTBC itu langsung mendapat peringkat tinggi segera setelah dirilis di lima negara Asia: Korea Selatan (ke-3), Taiwan, Hong Kong, Filipina (ke-2) dan Jepang (ke-5).

Di dalam negeri sendiri, "Snowdrop" sebenarnya telah berhasil meraup rating yang lumayan tinggi. Menurut Nielsen Korea, episode perdana merah 2,9 persen sedangkan untuk penayangan keduanya mencatat 3,8 persen.


Tak Terpengaruh Kontroversi, \'Snowdrop\' Terbukti Populer Banget di Luar Negeri

Source: Naver

Namun meskipun "Snowdrop" menuai respon cukup bagus dalam hal rating, petisi penghentian drama ini telah mendapat ratusan ribu tanda tangan. Penulis petisi menyatakan penggarapan drama itu jelas merusak nilai gerakan demokratisasi.

Hingga pada Selasa (21/12), JTBC buka suara terkait tuduhan tersebut. JTBC mengatakan bahwa kesalahpahaman seputar plot cerita memang ada di awal siaran. Kesalahpahaman itu akan dijelaskan di episode "Snowdrop" mendatang.

"'Snowdrop' adalah sebuah karya yang menunjukkan narasi pribadi orang-orang yang dikorbankan dan digunakan oleh orang lain yang berkuasa. Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di 'Snowdrop'," tulis JTBC.

JTBC juga memberikan isyarat tidak akan menghentikan penayangan JTBC. "Sebagian besar kesalahpahaman yang ditunjukkan oleh banyak orang, seperti distorsi sejarah dan meremehkan gerakan demokratisasi akan diselesaikan melalui episode drama mendatang saat pertunjukan melewati alur ceritanya," imbuh JTBC.

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait