Penayangan 'Snowdrop' menuai kecaman karena dianggap telah mendistorsi sejarah Korea Selatan. JTBC mengatakan kesalahpahaman seputar plot cerita memang ada di awal siaran.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Selasa, 21 Desember 2021 - 13:50 WIB
WowKeren - "Snowdrop" sudah menayangkan sebanyak dua episode. Begitu tayang, tim produksi drama JTBC itu merilis video di balik layar yang memperlihatkan keseruan pasangan utama ketika proses pengambilan gambar berlangsung.
"Snowdrop" menceritakan kisah cinta antara mata-mata Korea Utara yang menyamar menjadi mahasiswa pascasarjana, Im Soo Ho (Jung Hae In) dan mahasiswi bernama Eun Young Ro (Jisoo BLACKPINK). Drama ini tayang setiap Sabtu-Minggu malam.
Salah satu momen menarik terjadi ketika Jisoo dan Jung Hae In syuting adegan di sebuah gang kecil. Dalam "Snowdrop", karakter Im Soo Ho berusaha untuk kabur dari razia petugas dan Eun Young Ro tampak membantunya.
Sebelum syuting dimulai, Jisoo dan Jung Hae In tampak mendiskusikan adegan mereka yang akan menampilkan aksi memukul dari Eun Young Ro. Sang aktor ganteng dengan manis mengajari Jisoo cara memukulnya dengan benar.
Proses syuting "Snowdrop" pun dimulai dan Jisoo tampak melakukan kesalahan ketika memukul Jung Hae In. Idol cantik itu tertawa merasa bersalah dan Jung Hae In menjadi ikut tertawa mendapatkan pukulan salah tersebut.
Ketika proses syuting dilanjutkan kembali, Jisoo akhirnya berhasil memukul Jung Hae In dengan benar dan keduanya tampak berpelukan. Proses syuting "Snowdrop" ini mengundang pujian dari fans atas chemistry apik mereka.
Di sisi lain, penayangan "Snowdrop" menuai kecaman karena dianggap telah mendistorsi sejarah Korea Selatan. Namun JTBC mengatakan bahwa kesalahpahaman seputar plot cerita memang ada di awal siaran.
Kesalahpahaman itu akan dijelaskan di episode "Snowdrop" mendatang. "'Snowdrop' adalah sebuah karya yang menunjukkan narasi pribadi orang-orang yang dikorbankan dan digunakan oleh orang lain yang berkuasa," ujar JTBC.
"Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di 'Snowdrop'. Latar di mana pemeran utama pria dan wanita akan berpartisipasi, atau memimpin gerakan demokratisasi tidak muncul di episode pertama atau kedua dan tidak akan muncul di mana pun dalam naskah setelah keduanya," tambah JTBC.
(wk/amal)
