Tim 'Snowdrop' Dianggap Langgar Undang-Undang Keamanan Nasional, Warga Korsel Singgung Adolf Hitler
TV

Sebuah pengaduan secara resmi diajukan terhadap sutradara 'Snowdrop', Jo Hyun Tak, karena dianggap melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional. Simak penuturan lengkapnya berikut ini.

WowKeren - Pada Selasa (21/12), sebuah pengaduan secara resmi diajukan terhadap sutradara "Snowdrop" Jo Hyun Tak dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional. Hal ini berkaitan dengan kontroversi distorsi sejarah dalam drama yang dibintangi oleh Jisoo BLACKPINK (Black Pink) tersebut.

Mengenai pengaduan ini, seorang warga Korea Selatan (A) menyatakan, "JTBC mengatakan tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi, itu tidak masuk akal. Jelas bahwa drama ini mengagungkan dan meromantisasi mata-mata dengan latar belakang era gerakan demokratis di Korea."

A melanjutkan, "Mata-mata itu sendiri dikirim dengan tujuan membingungkan masyarakat Korea dan menyebabkan konflik internal. Bukankah kisah kehidupan normal seorang mata-mata yang ditempatkan di Korea sendiri sama dengan mengagungkan dan membenarkan perilaku spionase?"

Menurut Pasal 7 Ayat 1 Undang-Undang Keamanan Nasional, mereka yang memuji, mendorong, menyebarkan atau bersimpati dengan kegiatan organisasi anti-negara atau anggotanya atau mereka yang telah menerima perintah dapat dihukum hingga tujuh tahun penjara.


A bahkan menyinggung kekejaman diktator Jerman, Adolf Hitler. Dia memaparkan, "Jika mereka menayangkan sebuah drama yang menyiksa bagi Hitler di Barat, itu pasti akan mengarah pada hukuman."

Dia menambahkan, "Jika kalian memiliki pengertian umum tentang sejarah, itu akan diatur di negara fiksi dengan karakter fiksi. Tapi tim produksi 'Snowdrop' telah memanfaatkan sejarah nyata. JTBC meminta kalian untuk menontonnya karena akan ada perubahan haluan, tapi topik membenarkan mata-mata Korea Utara adalah masalah serius."

"Jika seorang non-selebriti mengagungkan mata-mata dengan sedemikian rupa, mereka pasti sudah diselidiki oleh agen investigasi. Aku harap media dengan kekuatan besar akan memiliki rasa tanggung jawab. Bahkan prinsip minimum tidak dipatuhi dan tampaknya terlalu mudah dengan kekuatan penyiaran mereka yang besar," pungkas A.

Sementara itu, JTBC telah menanggapi kontroversi "Snowdrop" dengan mengatakan bahwa ada kesalahpahaman seputar plot cerita di awal siaran dan akan menjelaskannya di episode mendatang. Karena itulah mereka bertekad untuk terus menayangkan drama ini.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru