Janet berbicara tentang tragedi keluarga, seperti kematian saudara laki-lakinya, Michael Jackson, yang sempat harus berurusan dengan tuduhan pelecehan seksual terhadap anak.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 03 Januari 2022 - 18:50 WIB
WowKeren - Film dokumenter Janet Jackson semakin mendekati waktu rilisnya. Dalam film yang akan tayang perdana akhir bulan ini, Janet menawarkan pandangan langka tentang kehidupan dan perjuangannya.
Proyek Lifetime mendatang dari Janet menampilkan video rumah yang belum pernah dilihat sebelumnya. Ada juga wawancara, termasuk dengan penyanyi itu sendiri, yang berbicara tentang berurusan dengan tragedi keluarga, seperti kematian saudara laki-lakinya, Michael Jackson yang sempat harus berurusan dengan tuduhan pelecehan seksual terhadap anak.
"Ada banyak pengawasan yang datang dengan memiliki nama belakang itu," kata Janet dalam film dokumenter itu. Video tersebut juga menunjukkan cuplikan dari Peternakan Neverland King of Pop ketika dia meninggalkan gedung pengadilan bersama Janet dan ibu mereka Katherine Jackson setelah seharian menjalani persidangan di pengadilan pelecehan anak tahun 2005.
Janet kemudian ditanya apakah "tuduhan" itu memengaruhinya, dari segi karier. "Ya," katanya. "Dianggap bersalah karena asosiasi. Kurasa begitulah mereka menyebutnya, kan?"
Sebagaimana diketahui, dalam persidangan 2005, Michael dibebaskan dari tuduhan melecehkan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun. Pada tahun 1993, polisi menyelidiki penyanyi tersebut atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki berusia 13 tahun yang berbeda dan tidak menemukan bukti. Setahun kemudian, dia dan keluarga remaja itu mencapai penyelesaian.
Janet jarang mengomentari tuduhan pelecehan seks anak terhadap Michael tetapi, bagaimanapun, berdiri di samping saudara laki-lakinya. Dia dan sesama anggota keluarga sering bergabung dengannya di persidangannya.
Film dokumenter itu juga akan membahas insiden Super Bowl dengan Justin Timberlake pada tahun 2004, kematian saudara laki-lakinya Michael dan bagaimana ia menjadi seorang ibu di kemudian hari. "Dan dengan hubungan romantisnya sendiri yang telah rusak, dia mulai melihat kembali kehidupannya sendiri dan merenungkan perjuangannya sampai ke puncak," bunyi sinopsis dokumenter tersebut.
(wk/zodi)
