Kemenag Minta 419 Jemaah Umrah Perdana RI Disiplin Demi Kuota Maksimal Haji
AFP
Nasional

Indonesia memberangkatkan 419 jemaah Umrah secara perdana pada Sabtu (8/1) hari ini. Lantaran masih pandemi COVID-19, perjalanan Umrah menggunakan skema one gate policy.

WowKeren - Indonesia memberangkatkan 419 jemaah Umrah pertama pada Sabtu (8/1) setelah dua tahun lamanya vakum. Kementerian Agama pun meninggalkan pesan penting untuk para jemaah, yakni berharap agar mereka bisa menjadi teladan atau duta bangsa saat berada di Tanah Suci.

Jemaah Umrah asal Indonesia diharapkan bisa menjaga kedisiplinan penerapan protokol kesehatan untuk modal pemberangkatan kloter berikutnya. "Anda harus ingat, kedisiplinan Anda di Saudi nanti modal bagi kita bisa berangkatkan jemaah Umrah selanjutnya," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Sabtu (8/1).

Untuk pemberangkatan ini menerapkan one gate policy, sehingga para jemaah dikumpulkan di Asrama Haji Pondok Gede sebelum berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Memang diterapkan protokol kesehatan yang benar-benar ketat terkait keberangkatan ratusan jemaah Umrah ini lantaran masih di tengah pandemi COVID-19.

Hilman berharap kedisplinan yang diterapkan 419 jemaah Umrah itu bisa membuat Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota maksimal untuk perjalanan Haji tahun ini. "Kedisiplinan jemaah menunjukkan kepada pemerintah Saudi bahwa Indonesia siap diberikan kuota maksimal Haji. Haji dua tahun tak berangkat dan kita tunjukkan kita siap," tegas Hilman.


Dengan demikian, jelas bahwa pemerintah Indonesia sangat berharap kuota Haji dan Umrah berikutnya bisa lebih dimaksimalkan. Demi mengantisipasi adanya penumpukan jemaah, Kemenag pun membuka opsi untuk memberangkatkan jemaah melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Hal ini disampaikan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nur Arifin, yang mengaku telah berkoordinasi dengan Pangdam Brawijaya. Pasalnya saat ini Bandara Juanda hanya dibuka untuk pemberangkatan dan pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kemenag berharap pembukaan Bandara Juanda untuk keperluan Umrah dan Haji untuk mencegah terjadinya penumpukan jemaah di Jakarta. Pasalnya sekitar 1.500 kamar hotel karantina di Jakarta sudah penuh sehingga diperlukan adanya upaya pemecahan massa.

"Dipikirkan perlu ada pemecahan supaya tidak menumpuk di Jakarta," tutur Arifin pada Jumat (7/1) malam. "Tadi ke Surabaya dengan Direktur Angkutan Udara, rapat dengan Pangdam Brawijaya Jatim. Kita minta ke Pangdam agar bisa juga Umrah, karena kalau semuanya di Jakarta nanti ada penumpukan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait