Meningkat Tajam, Ahli Prediksi Kasus Omicron Bakal Segera Turun Drastis di AS dan Inggris
AFP/JIJI
Dunia

Meski masih banyak yang belum pasti mengenai fase pandemi selanjutnya, omicron ini menyebar sangat cepat hanya satu setengah bulan sejak pertama terdeteksi di Afrika Selatan.

WowKeren - Kasus COVID-19 telah meningkat tajam di sejumlah wilayah. Ilmuwan melihat bahwa gelombang omicron mungkin telah mencapai puncaknya di Inggris dan AS akan mengalami kondisi yang sama.

Yang mana, kasus infeksi juga akan mulai menurun secara dramatis. Bukan tanpa alasan, hal itu merujuk pada penularan omicron yang sangat cepat. Varian ini terbukti sangat menular.

Oleh sebab itu, mungkin saja virus ini kehabisan orang untuk diinfeksi. "Ini akan turun secepat ia naik," kata Ali Mokdad, seorang profesor ilmu metrik kesehatan di University of Washington di Seattle.

Sementara itu, masih ada banyak hal yang belum pasti mengenai bagaimana fase pandemi selanjutnya. Kasus ini menyebar sangat cepat di banyak belahan dunia, hanya satu setengah bulan sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.


Mokdad menjelaskan bahwa model University of Washington yang sangat berpengaruh memproyeksikan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan setiap hari di AS akan mencapai 1,2 juta pada 19 Januari. Angka itu kemudian akan turun tajam karena orang-orang yang bisa terinfeksi akan terinfeksi.

Sementara itu di Inggris, kasus baru COVID-19 turun menjadi sekitar 140.000 per hari pada minggu lalu. Kasus sebelumnya sempat meroket menjadi lebih dari 200.000 per hari awal bulan ini. Layanan Kesehatan Nasional Inggris bahkan menunjukan bahwa infeksi telah menurun di semua kalangan usia.

Pensiunan profesor statistik terapan di Universitas Terbuka Inggris, Kevin McConway, mengatakan bahwa ketika kasus COVID-19 meningkat di tempat-tempat seperti Inggris barat daya dan West Midlands, wabah mungkin telah mencapai puncaknya di London. Angka itu memunculkan harapan bahwa kedua negara akan mengalami hal serupa dengan apa yang terjadi di Afrika Selatan.

Di negara ini, dalam rentang waktu sekitar 2 bulan, gelombang telah mencapai rekor tertinggi dan turun secara signifikan. Dr. Paul Hunter, seorang profesor kedokteran di Universitas East Anglia Inggris mengatakan, "Kami melihat penurunan kasus yang pasti di Inggris, tetapi saya ingin melihat mereka jatuh lebih jauh sebelum kita tahu apakah apa yang terjadi di Afrika Selatan akan terjadi di sini."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait