Malaysia ke Calon Pemburu COVID-19: Tak Ada Bukti Terinfeksi Omicron Bisa Bangun Herd Immunity
pixabay.com/Ilustrasi/peterng1618
Dunia

Malaysia menegaskan kepada calon pemburu virus corona untuk tidak secara sukarela membiarkan diri mereka agar terinfeksi, terlepas varian mana yang akan menginfeksi.

WowKeren - Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin baru-baru ini memperingatkan warganya terkait isu yang belum pasti kebenarannya terkait varian omicron. Ia menegaskan bahwa hingga kini belum ada pendekatan kesehatan masyarakat yang mampu membuktikan bahwa seseorang harus terinfeksi dengan varian COVID-19 omicron untuk membantu membangun kekebalan kelompok atau herd immunity.

Dalam pernyataannya, ia menegaskan kepada calon pemburu virus corona untuk tidak secara sukarela membiarkan diri mereka agar terinfeksi, terlepas dari varian mana yang akan menginfeksi. Sebab, ia khawatir dengan efek yang mungkin ditimbulkan.

"Tidak peduli apa pun variannya," tegasnya. "Omicron, delta, alpha, dan beta, jangan pergi secara sukarela mencari untuk terinfeksi karena pertama, kita tidak tahu apa efeknya."

Selain itu, ia juga berbicara mengenai efek jangka panjang COVID-19. Meski saat ini banyak disebut bahwa varian omicron relatif lebih ringan dari varian delta, namun ia sekali lagi menegaskan agar warganya tidak mencoba-coba.


"Kedua, kita tidak tahu efek 'Long Covid'. Hari ini, kita mungkin mengatakan omicron lebih ringan daripada Delta dan oleh karena itu mengapa kita semua tidak terinfeksi omicron untuk mencapai kekebalan kelompok dan seterusnya."

Meski omicron lebih ringan, namun bukan berarti warga bisa secara sukarela membuat diri mereka terinfeksi. "(Tapi) ini tidak terbukti. Kami tahu omicron lebih ringan tetapi itu tidak berarti Anda harus (secara sukarela) mendapatkannya," lanjutnya.

Sebaliknya, Khairy menyarankan orang-orang untuk memastikan mereka mendapatkan suntikan booster COVID-19. Adapun pernyataannya itu menanggapi laporan baru-baru ini yang mengutip ahli virologi Afrika Selatan bahwa varian omicron dapat membantu membangun kekebalan kelompok di masyarakat.

Hal itu disebabkan karena penularannya yang tinggi. Mengenai peningkatan jumlah kasus harian COVID-19, Khairy mengatakan orang-orang tidak boleh mengukur situasi pandemi hanya berdasarkan statistik kasus.

"Kementerian Kesehatan mengharapkan dalam satu atau dua bulan ke depan, kita akan melihat beberapa peningkatan (dalam kasus)," kata Khairy. "Tetapi selama penerimaan rumah sakit dan ICU terkendali dan tingkat kematian terus menurun, artinya kita mengendalikan situasi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait