Amerika Serikat Luncurkan Situs Web Layanan Tes COVID-19 di Rumah Secara Gratis
Dunia

Pemerintah AS saat ini masih terus berjuang untuk melawan pandemi COVID-19, terlebih terjadi kenaikan kasus akibat varian Omicron. Saat ini, pemerintah meluncurkan strategi baru dalam penanganan pandemi.

WowKeren - Pada Selasa (18/1), pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan soft launching situs web bagi penduduknya untuk layanan tes COVID-19 di rumah secara gratis. Hal ini dilakukan satu hari sebelum situs tersebut dijadwalkan untuk beroperasi secara resmi pada Rabu (19/1).

Melansir AP News, situs web yang dimaksud adalah COVIDTests.gov, yang saat ini diketahui menyertakan tautan untuk "setiap rumah di AS" dalam mengakses formulir pemesanan yang dijalankan oleh Layanan Pos AS. Selain itu, masyarakat juga bisa memesan empat tes sekaligus di rumah per alamat tinggal, untuk dikirimkan oleh Layanan Pos.

Adapun peluncuran situs web layanan tes COVID-19 gratis itu disebut menandai langkah terbaru oleh Biden untuk mengatasi kritik terhadap rendahnya inventaris dan antrean panjang untuk pengujian selama lonjakan nasional dalam kasus COVID-19 karena varian Omicron yang terjadi belum lama.


Sementara itu, Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa situs web tersebut saat ini dalam "pengujian beta" dan beroperasi pada "kapasitas terbatas" sebelum peluncuran resminya. Psaki mengatakan bahwa peluncuran resmi akan digelar pada Rabu (19/1) siang.

Di sisi lain, ada laporan yang menyebut terisolasi pada Selasa (18/1) sore tentang masalah yang berkaitan dengan alat verifikasi alamat situs web yang secara keliru menerapkan batas empat per rumah tangga pada bangunan apartemen dan tempat tinggal multi unit lainnya.

Menanggapi hal ini, seorang Juru Bicara Layanan Pos menuturkan dalam sebuah pernyataan bahwa kesalahan itu "terjadi dalam persentase kecil dari pesanan." Ia lantas mengatakan apabila ada masyarakat yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi melalui email.

Masih melansir AP News, pada Selasa (18/1), lebih dari 750 ribu orang diketahui telah mengakses situs web di waktu yang sama. Hal ini berdasarkan pada data pelacakan pemerintah publik, tetapi tidak dijelaskan secara detail jumlah pemesanan tes COVID-19. Psaki menambahkan bahwa pemerintah mengantisipasi adanya "satu atau dua bug" dalam web, namun memiliki pakar TI dari seluruh pemerintah yang bekerja untuk situs tersebut.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait