Ketum Persekutuan Dayak Minta Edy Mulyadi Tetap Diproses Hukum: Kamu Sukses Pancing Emosi Kami
Instagram/edy.mulyadi.963
Nasional

Mantan Wali Kota Samarinda sekaligus Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang, mengaku telah menerima permintaan maaf Edy tapi meminta agar proses hukum tetap berlanjut.

WowKeren - Sosok Edy Mulyadi baru-baru ini menuai kontroversi usai menyebut Kalimantan yang akan menjadi tempat IKN baru sebagai "tempat jin buang anak". Edy diketahui telah menyampaikan permintaan maaf dan memberikan klarifikasi bahwa istilah "tempat jin buang anak" hanya digunakan untuk menggambarkan sebuah tempat yang jauh.

Mantan Wali Kota Samarinda sekaligus Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang, pun mengaku telah menerima permintaan maaf Edy. Meski demikian, Syaharie meminta agar proses hukum tetap berlanjut.

"Saya selaku orang beragama memahami secara pribadi permohonan maaf oleh Edy Mulyadi," ujar Syaharie dikutip dari kanal YouTube "Official iNews" pada Rabu (26/1). "Tetapi ini hal yang biasa, menghina orang, telah menghujat orang, baru dengan sederhananya sambil senyum sambil ketawa dianggap selesai. Oleh sebab itu kami memutuskan Edy Mulyadi harus diproses secara hukum positif, harus ditangkap, dan juga ditindak secara hukum adat."

Syaharie meminta Edy untuk tidak menganggap Kalimantan sebagai tempat yang jauh dan "tempat jin buang anak". Ia menegaskan bahwa masyarakat Kalimantan adalah orang-orang yang berpendidikan.


"Tapi kamu sukses untuk memancing emosi kami. Kamu akan berhadapan dengan orang Dayak. Saya yang bertanggungjawab. Saya Ketua Umum, saya yang bertanggungjawab. Saya akan pertaruhkan harga diri saya orang Dayak akibat mulutmu," tegas Syaharie.

Diketahui, Edy sempat mengklarifikasi bahwa istilah "tempat jin buang anak" digunakan untuk menggambarkan tempat yang jauh. Terkait hal ini, Syaharie menilai tetap ada unsur penghinaan dalam istilah tersebut.

"Itu unsur penghinaan, dia mau tenar tapi dia salah. Jangan dia mengistilahkan jauh, terpencil, terbelakang, dengan orang Kalimantan," tuturnya.

Selain itu, Syaharie menyampaikan pesan kepada Edy Mulyadi dan pihak-pihak lain yang tidak setuju dengan pemindahan IKN untuk tidak menghina Kalimantan. Menurut Syaharie, orang Kalimantan, khususnya Dayak, menyambut kebijakan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan IKN dari DKI Jakarta.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait