Menurut keterangan dari korban yang selamat, dia dan 39 orang lainnya telah meninggalkan pulau Bimini Bahama pada Sabtu malam. Mereka tidak mengenakan jaket pelampung.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 26 Januari 2022 - 14:56 WIB
WowKeren - Insiden kapal terbalik lagi-lagi terjadi, kali ini di pantai yang ada di Amerika Serikat. Sebanyak 39 orang dilaporkan hilang dalam insiden itu.
Tim penyelamat dari Penjaga Pantai Amerika Serikat tengah melakukan pencarian di perairan lepas pantai Atlantik Florida. Puluhan orang itu dilaporkan hilang selama beberapa hari setelah sebuah kapal yang diyakini digunakan untuk penyelundupan manusia terbalik.
Seseorang memberi tahu Penjaga Pantai pada Selasa (25/1) pagi setelah menyelamatkan seorang pria yang berpegangan pada lambung kapal. Sebagian besar kapal dalam kondisi terendam setelah terkena cuaca buruk sekitar 72 km (45 mil) timur kota Fort Pierce, sebagaimana dilaporkan oleh badan keamanan maritim.
Korban yang selamat itu kemudian mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia dan 39 orang lainnya telah meninggalkan pulau Bimini Bahama pada Sabtu malam. Penjaga pantai juga menambahkan bahwa rombongan itu tidak mengenakan jaket pelampung.
Untuk melakukan pencarian, kapal dan pesawat telah dikerahkan. Mereka melakukan pencarian sepanjang area dari Bimini hingga Fort Pierce. Insiden ini dianggap sebagai upaya penyelundupan manusia oleh penjaga pantai. Namun, belum diketahui status kewarganegaraan rombongan itu.
Sebagaimana diketahui, Pulau Bahama telah lama digunakan sebagai batu loncatan oleh para migran untuk mencapai Florida dan Amerika Serikat. Melansir Al Jazeera, para penyelundup biasanya mencoba memanfaatkan waktu istirahat dalam cuaca untuk menyeberang.
Namun, upaya yang nekat ini juga memiliki risiko yang besar. Pasalnya, kapal sering kali kelebihan muatan sehingga rentan terbalik. Selama bertahun-tahun, ada ribuan kematian yang dilaporkan.
Minggu lalu, kecelakaan nahas juga terjadi ketika pihak berwenang menyelamatkan 32 orang yang perahunya terbalik di barat Bimini. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Penjaga Pantai, Petugas Kecil Jose Hernandez kepada Reuters. Sebagian besar orang-orang yang menyeberang berasal dari Haiti maupun Kuba.
(wk/zodi)
