16 Siswa SD Disuruh Kunyah Sampah Oleh Guru Gara-gara Rayakan Ultah Wali Kelas
Nasional

Seorang oknum guru menghukum 16 muridnya dengan cara yang kurang manusiawi. Guru tersebut meminta 16 murid SD itu mengunyah sampah diduga buntut aksi rayakan ultah wali kelas.

WowKeren - Kasus kekerasan kembali terjadi di lingkungan sekolah. Kali ini seorang oknum guru tega menghukum 16 muridnya untuk makan sampah plastik karena terganggu saat mereka merayakan ultah wali kelasnya.

Polisi pun kini telah mengusut kabar viral mengenai 16 siswa SDN 50 Buton di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), dihukum mengunyah sampah plastik oleh oknum guru inisial MW. Hukuman dengan cara tak biasa itu terjadi saat siswa hendak memberikan kejutan ulang tahun kepada guru yang merupakan wali kelas mereka.

"Mereka hendak memberikan surprise kepada gurunya, namun oknum ini merasa terlalu ribut dan merasa mengganggu kegiatan di kelas," kata Kapolres Buton AKBP Gunarko pada Kamis (27/1) dilansir dari Detik.com.

MW diketahui merupakan guru kelas empat di sekolah tersebut. Sedangkan 16 siswa yang dihukum merupakan kelas tiga alias tetangga kelas yang sedang ribut karena memberi kejutan ulang tahun kepada gurunya.

Karena ribut-ribut yang terjadi, MW pun mencoba menegur para siswa tersebut. "Sehingga oknum (MW) menegur," kata Gunarko.


Penjelasan serupa juga disampaikan tante dari salah satu murid, Prischa Leda. Dia menyebut guru yang berulang tahun itu merupakan wali kelas murid.

"Kebetulan yang ulang tahun itu wali kelas mereka, jadi mereka tunggu saat itu wali kelasnya agak telat masuk kelas," kata Prischa.

Sebelum kejadian, sebanyak 16 siswa SD itu ribut karena merasa sangat antusias ingin memberikan kejutan berupa kue kepada gurunya. Prischa menyebut hal tersebut wajar. "Ribut-ribut antusias, bagaimanakah anak-anak," ujarnya.

Prischa terang-terangan merasa keberatan atas aksi sang guru yang menghukum murid-muridnya dengan disuruh mengunyah sampah plastik. Prischa pun akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Buton agar segera diproses. Prischa mengaku masih belum bisa memaafkan dan menerima tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut pada para siswa sekaligus keponakannya.

"Tidak terima, Mbak. Ini kejadiannya di lingkungan sekolah. Kasihan ponakan kami. Untuk memaafkan kayaknya belum bisa, kita tetap tempuh jalur hukum," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru