Tanggapi Siswa SD di Deli Serdang yang Meninggal Usai Divaksinasi COVID-19, Ini Kata Kemenkes
pexels.com/CDC
Nasional

Siswa SD di Deli Serdang, Sumatera Utara, disebut meninggal dunia usai mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19. Atas hal ini, pihak Kemenkes pun turut angkat bicara.

WowKeren - Kejadian meninggal usai divaksinasi COVID-19 kembali terjadi. Seperti yang diketahui, kejadian meninggal usai menerima suntikan vaksin COVID-19 sudah beberapa kali terjadi. Namun di antara kasus tersebut bukan dikarenakan vaksin secara langsung, melainkan memiliki penyakit penyerta atau bawaan.

Belum lama ini, seorang siswa berinisial R (9) di Deli Serdang, Sumatera Utara, disebut meninggal usai menerima vaksin COVID-19. Namun siswi tersebut ternyata diketahui memiliki penyakit tetanus. Atas hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun meminta masyarakat yang hendak melakukan vaksinasi COVID-19 untuk jujur menyampaikan kondisi kesehatan ke tim vaksinasi.

"Kalau tetanus kan ada gejala sakitnya, demam dan sebagainya dan harus jujur juga mengatakan kondisinya," tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Kamis (27/1).

Lebih lanjut, Nadia menuturkan bahwa pada form screening, tidak mencatat semua gejala penyakit, jika bukan disampaikan oleh yang bersangkutan secara langsung. Ia pun mengungkapkan, pada prinsipnya, vaksin hanya disuntikan pada orang dalam kondisi sehat.

"Warga yang harus jujur, kan nanti bisa diantisipasi apakah vaksinasi perlu ditunda atau tidak karena prinsip vaksinasi diberikan pada orang yang sehat," papar Nadia.


Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes itu pun menyarankan kepada masyarakat untuk menunda vaksinasi bila merasa kurang enak bada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Nantinya, vaksinasi COVID-19 bisa dilakukan saat kondisi tubuh sudah sehat kembali.

Sebelumnya, R (9) diketahui meninggal usai mengikuti vaksinasi COVID-19. Sebelum akhirnya meninggal dunia, siswa SD itu sempat dirawat di rumah sakit.

Nenek korban, Sorta Pandiangan mengatakan bahwa peristiwa tersebut bermula saat R mengeluhkan tidak enak badan setelah melakukan vaksinasi pada 19 Januari 2022. R pun langsung beristirahat setelah divaksinasi.

Sang ibu korban, Sarma Simbolon yang menerima kabar anaknya sakit itu langsung meminta anaknya untuk dibawa ke rumah sakit. Sarma mengatakan sang anak kemudian dibawa ke klinik pada 20 Januari 2022, dalam kondisi demam dan kejang.

Karena kondisi tidak membaik, kata Sarma, kemudian anaknya dibawa ke rumah sakit. Setelah tiga hari dirawat, keluarga membawa R pulang, tetapi tidak kunjung membaik, kemudian kembali dibawa ke rumah sakit, dan meninggal pada 26 Januari 2022.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait