Hong Kong Konfirmasi Penularan COVID-19 dari Hamster ke Manusia Pertama di Dunia?
Pixabay/ilustrasi/dep377
Dunia

Sebuah studi di Hong Kong mengklaim adanya kasus pertama di dunia penularan COVID-19 dari hamster ke manusia. Hal itu berhubungan dengan kontroversi pemusnahan binatang pengerat baru-baru ini.

WowKeren - Beberapa waktu lalu Hongkong menginstruksikan pemusnahan kontroversial terhadap ribuan hewan pengerat kecil setelah temukan hamster yang terpapar COVID-19 varian Delta. Kini sebuah penelitian di Hong Kong telah mengkonfirmasi kasus penularan virus corona dari hamster ke manusia pertama di dunia.

Penelitian itu sebenarnya melalui peer-reviewed dan dijalankan sebagai pracetak oleh jurnal medis The Lancet pada hari Sabtu (29/1). Penelitian itu menetapkan bahwa ada dua transmisi hamster ke manusia terpisah yang melibatkan varian Delta, dan bahwa hewan peliharaan telah tertular COVID-19 sebelum diimpor ke kota.

Para peneliti menemukan bahwa hamster terinfeksi pada atau sekitar 21 November tahun lalu, sebulan sebelum mereka tiba di Hong Kong. "Impor hamster yang terinfeksi adalah sumber infeksi virus yang paling mungkin," bunyi kesimpulan studi tersebut.

Penelitian dilakukan oleh tim ilmuwan medis dari Universitas Hong Kong setelah pemerintah dan pakar kesehatan mengumumkan dugaan penularan hamster ke manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya di toko hewan Little Boss di Causeway Bay sekitar 10 hari yang lalu. Pada 16 Januari, seorang karyawan Little Boss ditemukan terinfeksi varian Delta yang sangat menular. Kemudian hamster di toko dan gudangnya di Tai Po ditemukan membawa virus Corona.


Penemuan itu memicu pengumuman pemusnahan sekitar 2.000 hamster yang diimpor ke kota itu setelah 22 Desember. Memicu protes dari para pecinta binatang. Impornya terutama dari Belanda.

Para peneliti mengambil swab virus dan sampel darah dari hewan di salah satu toko hewan peliharaan dan gudangnya dan melakukan analisis sekuensing genom lengkap. Mereka menemukan bahwa lebih dari setengah dari 16 hamster Suriah yang disaring secara individual dari toko hewan peliharaan. Dan tujuh dari 12 hewan di gudang positif Covid-19 dalam tes PCR atau serologis. Semua ditemukan membawa varian Delta, yang tidak beredar secara lokal selama berbulan-bulan sebelum wabah.

Penanggalan filogenetik dari genom virus yang diperoleh dari hamster menunjukkan bahwa mereka terinfeksi sekitar 21 November. Namun, tidak satu pun dari 77 hamster kerdil, 246 kelinci, 66 babi Guinea, 116 chinchilla, dan dua tikus yang juga diuji ditemukan terinfeksi.

"Hamster peliharaan dapat terinfeksi secara alami dalam kehidupan nyata. Virus dapat beredar di dalam hamster dan menyebabkan infeksi pada manusia," pungkas peneliti tersebut.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait