Fans pun menyoroti alasan perubahan ending 'Snowdrop'. JTBC diduga sengaja menghindari kontroversi tambahan usai ramai diminta berhenti tayang karena dituding melakukan distrosi sejarah.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Senin, 07 Februari 2022 - 09:03 WIB
WowKeren - "Snowdrop" sudah mengakhiri penayangan sejak akhir Januari lalu. Meski sudah tamat, banyak fans yang masih belum bisa move on dari drama JTBC itu. Apalagi "Snowdrop" berakhir menyedihkan karena Im Soo Ho (Jung Hae In) meninggal dalam pelukan Eun Young Ro (Jisoo BLACK PINK).
Kini, fans bahkan menemukan "bukti-bukti" yang menunjukkan bahwa Im Soo Ho dan Eun Young Ro seharusnya menikah di akhir "Snowdrop". Namun pada akhirnya tim produksi sengaja mengubah alur dalam episode terakhir menjadi kematian Im Soo Ho.
Jung Hae In sebelumnya pernah mengunggah foto dirinya berdiri di samping gaun pengantin. Selain itu, fans juga menyoroti foto di mana Jisoo mengenakan gaun pengantin di dalam jaketnya. Hal ini membuat fans curiga bahwa dua pemeran utama telah mengisyaratkan akhir dari "Snowdrop".
Secara khusus, fans memperhatikan foto yang memperlihatkan staf "Snowdrop" sengaja mengangkat ponsel mereka yang berisi gambar pernikahan. Foto itu diambil ketika para pemain dan staf drama tersebut merayakan berakhirnya syuting "Snowdrop".
Fans pun menyoroti alasan perubahan ending "Snowdrop". JTBC diduga sengaja menghindari kontroversi tambahan yakni meromantisasi karakter mata-mata Im Soo Ho. Sepertinya mereka takut kontroversi distorsi sejarah menjadi lebih serius.
Meski demikian, semua "bukti-bukti" yang ditemukan ini masih merupakan teori fans "Snowdrop" dan tidak mudah untuk mengetahui apakah naskahnya benar-benar diubah atau tidak. Apalagi Jisoo dan Jung Hae In sempat membocorkan bahwa percintaan mereka akan berakhir tragis.
"Snowdrop" sendiri sepanjang penayangan mengalami masa naik turun dikarenakan kontroversi distorsi sejarah. Drama ini bahkan sempat dilaporkan ke pihak berwajib untuk dihentikan penayangannya. Namun Pengadilan Distrik Barat Seoul menolak permintaan tersebut.
Pengadilan menjelaskan keputusannya dengan menyatakan, "Bahkan jika 'Snowdrop' didasarkan pada distorsi sejarah, kemungkinan publik akan menerima (distorsi itu sebagai fakta) secara membabi buta adalah rendah."
(wk/amal)
