'Konvoi Kebebasan' Protes Pembatasan COVID-19 Tak Mereda, PM Kanada Kembali Umumkan Keadaan Darurat
Dunia

Aksi demo massa yang protes atas aturan pembatasan COVID-19 di Kanada, tampaknya belum juga menunjukkan perbaikan. Akhirnya PM Kanada memutuskan untuk menerapakan Undang-Undang Darurat.

WowKeren - Belakangan aksi massa protes atas pembatasan COVID-19 di Kanada, menjadi sorotan publik. Aksi tersebut juga disebut sebagai "Konvoi Kebebasan". Aksi ini bahkan sempat memicu terjadinya pemblokiran jalan di Ibu Kota, Ottawa.

Menanggapi aksi protes pembatasan COVID-19 yang tak kunjung menunjukkan perubahan itu lantas membuat Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kembali mengumumkan keadaan darurat nasional pada Senin (14/2).

Dengan diterapkannya keadaan darurat nasional diharapkan bisa memadamkan aksi protes oleh konvoi pengemudi truk yang telah mengganggu perbatasan negara selama berminggu-minggu.

Keputusan untuk memberlakukan Undang-Undang Darurat sendiri akan memungkinkan pemerintah federal untuk memperluas langkah-langkah untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan yang diblokir dan menghapus blokade sekitar 400 truk di Ottawa.

Hal itu menurut Trudeau telah secara ilegal menghalangi lingkungan, mengganggu penduduk, dan merugikan ekonomi. "Kami tidak akan membiarkan kegiatan ilegal dan berbahaya berlanjut, waktunya pulang sekarang," tutur Trudeau dikutip Selasa (15/2).


Melansir UPI, Trudeau menegaskan bahwa konvoi tersebut dan pengunjuk rasa lain yang bersatu dalam hal menentang mandat COVID-19 seperti memakai masker dan vaksin "bukanlah protes damai". "Kami tidak membatasi kebebasan berbicara orang," ungkapnya.

"Kami tidak membatasi kebebasan berkumpul secara damai. Kami tidak mencegah orang menggunakan hak mereka untuk memprotes secara legal," lanjut Trudeau.

Lebih lanjut, Trudeau menyebut bahwa langkah yang diambilnya itu menandai pertama kalinya Undang-Undang Darurat diberlakukan dalam setengah abad, sebagai "upaya terakhir". Undang-Undang Darurat sendiri diperkenalkan pada Juli 1988 untuk menggantikan Undang-Undang Perang.

Pengumuman itu diketahui muncul ketika penyeberangan perbatasan tersibuk antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada dibuka kembali pada Senin (14/2), setelah sebelumnya sempat ditutup dengan alasan yang sama selama satu pekan. Jembatan Duta Besar yang menghubungkan Detroit dan Windsor, Ontario itu dibuka kembali pada Minggu (13/2) malam, setelah pihak berwenang Kanada membubarkan protes dan menangkap puluhan orang.

Pemblokiran jembatan perbatasan itu disebut berdampak pada ekonomi Kanada dan Amerika, khususnya komponen industri otomotif lantaran Detroit dan Windsor keduanya merupakan pusat industri dengan sejumlah pabrik terkait otomotif.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait