Serangan Separatis yang Didukung Rusia Hantam Gedung TK, Warga Ukraina Kira Perang Sudah Dimulai
AFP
Dunia

Serangan di kota Stanytsia Luhanska melubangi dinding sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Nomor 21. Video menunjukkan puing-puing dan batu berserakan di area bermain.

WowKeren - Ketegangan di timur Ukraina meningkat drastis usai kelompok separatis yang didukung Rusia melancarkan serangan artileri yang intens dengan menembaki sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) hingga melukai tiga orang. Menurut Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) ada "beberapa insiden penembakan" pada Kamis (17/2) pagi di garis depan di wilayah Donbas.

Serangan di kota Stanytsia Luhanska melubangi dinding TK Nomor 21. Video menunjukkan puing-puing dan batu berserakan di area bermain.

"Anak-anak sedang sarapan saat kejadian," ungkap Natalia Slesareva kepada kantor berita AFP. "(Tembakan) Itu menghantam gym. Setelah sarapan, anak-anak mengikuti kelas olahraga. Jadi 15 menit lebih lambat, dan semuanya bisa menjadi jauh, jauh lebih buruk."

Kala kejadian, Slesareva mengaku tengah bekerja di ruang cuci. Ledakan tersebut menghempaskan punggungnya ke pintu dan membuat jendela pecah.

"Saya tidak bisa merasakan sisi kanan kepala saya. Semuanya berdering," tuturnya.


Akibat serangan di TK tersebut, seorang guru dan satpam mengalami gegar otak. Tembakan kedua meninggalkan kawah kecil di dekat seluncuran anak-anak di TK.

Militer Ukraina mengatakan ada 32 peluru mendarat di kota itu. Serangan itu juga melukai seorang prajurit dan mengganggu pasokan listrik. Serangan itu tampaknya berlanjut pada Kamis malam dengan laporan penembakan lebih lanjut di kota itu.

Sementara itu, salah seorang warga bernama Dmytro mengaku tengah bersiap menjalani hari-hari biasa kala serangan itu terjadi. Ia mengaku mendengar suara bising yang sangat besar dan bersumber tidak jauh.

"Kami semua cemas dan panik karena kami tahu, kami memperkirakan beberapa provokasi tepat pada saat ini, jadi kami berpikir bahwa perang memang telah dimulai," terang Dmytro dilansir The Guardian.

Di sisi lain, OSCE mencatat penembakan reguler antara separatis bersenjata Moskow dan tentara Ukraina. Dalam beberapa bulan terakhir, konflik tingkat rendah ini relatif tenang karena Rusia telah memindahkan 150.000 tentara ke perbatasan Ukraina, dan tentara Ukraina telah diinstruksikan untuk tidak membalas tembakan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait